Tautan-tautan Akses

Kekerasan Berdasarkan Kebencian Terhadap Pengungsi Naik di Jerman


Warga memprotes deportasi pengungsi Afghanistan dari Jerman di Brandenburg Gate di Berlin (11/2).(Reuters/Fabrizio Bensch)
Warga memprotes deportasi pengungsi Afghanistan dari Jerman di Brandenburg Gate di Berlin (11/2).(Reuters/Fabrizio Bensch)

Pihak berwenang Jerman telah merilis data yang menunjukkan para pengungsi dan pencari suaka mengalami hampir 10 serangan dalam sehari di sana pada 2016, menurut Kementerian Dalam Negeri.

Mengutip statistik polisi, para pejabat mengatakan lebih dari 3.500 serangan anti-migran terjadi tahun lalu, menyebabkan 560 terluka, termasuk 43 anak-anak.

Angka itu dirilis sebagai tanggapan atas pertanyaan parlemen dari Ulla Jelpke, seorang anggota partai sayap kiri Die Linke.

Pemerintah Jerman mengatakan “sangat mengecam” kekerasan itu.

“Orang-orang yang telah meninggalkan tanah air mereka dan mencari perlindungan di Jerman berhak untuk mengharapkan bahwa mereka akan diakomodir dengan aman,” kata sebuah surat yang diterbitkan kementerian dalam negeri.

Meningkatnya xenofobia telah muncul sebagai keprihatinan utama di Jerman ketika gelombang migran dalam dua tahun terakhir disambut dengan kemarahan dan serangan terhadap para pencari suaka di banyak wilayah timur seperti Saxony, Saxony-Anhalt dan Mecklenburg-Western Pomerania.

Tahun 2015, Jerman mencatat 1.408 aksi kekerasan oleh para pendukung sayap kanan tahun lalu, naik lebih dari 42 persen, dan 75 serangan pembakaran terhadap tempat-tempat penampungan pengungsi, naik dari lima setahun sebelumnya.

Sejak Jerman menerima lebih dari sejuta pengungsi tahun 2015, dukungan terhadap partai Alternatif bagi Jerman (AfD) yang anti-imigran semakin besar, dan meningkatkan kritikan dan penolakan bagi kebijakan Kanselir Jerman Angela Merkel yang membuka pintu terhadap pengungsi. [vm]

XS
SM
MD
LG