Tautan-tautan Akses

Kekebalan terhadap Herbisida Rugikan Pertanian Rekayasa


Sebagian besar tanah pertanian di AS ditanami tanaman rekayasa yang tidak perlu disemprot dengan berbagai insektisida, hasil panennya lebih banyak dan ongkos produksinya yang rendah karena tidak memerlukan pengolahan lahan. Dalam foto ini, tampak lahan p
Sebagian besar tanah pertanian di AS ditanami tanaman rekayasa yang tidak perlu disemprot dengan berbagai insektisida, hasil panennya lebih banyak dan ongkos produksinya yang rendah karena tidak memerlukan pengolahan lahan. Dalam foto ini, tampak lahan p

Tanaman hasil rekayasa di AS rata-rata tahan hama. Tapi, penggunaan sebuah zat racun secara berlebihan menghasilkan masalah baru.

Hampir separuh tanah pertanian di Amerika telah ditanami tanaman rekayasa, terutama jagung, kacang kedelai dan kapas. Ketiga jenis tanaman itu punya dua sifat yang utama, yaitu tahan hama dan tahan racun pembunuh rumput yang disebut glyphosate .

LaReesa Wolfenbarger dari University of Nebraska yang ikut membuat laporan tersebut, mengatakan secara umum, mereka menemukan bahwa tanaman yang direkayasa tidak menimbulkan banyak dampak negatif pada lingkungan, dibanding tanaman biasa.

Tambah Wolfenbarger, tanaman yang direkayasa itu tidak perlu disemprot dengan berbagai insektisida, dan lahannya juga tidak perlu diolah. Hasil panennya juga lebih banyak, dan ongkos produksi lebih rendah, kata ketua komite yang menyusun laporan itu, David Ervin dari Portland University. Tapi, katanya, "Harus saya tambahkan juga, berbagai keuntungan yang diperoleh itu terancam karena rumput-rumput liar juga semakin tahan bahan kimia.”

Berbagai keuntungan bercocok tanam rekayasa, terancam dengan munculnya rumput-rumput liar yang tahan hama.
Berbagai keuntungan bercocok tanam rekayasa, terancam dengan munculnya rumput-rumput liar yang tahan hama.

Kata laporan ini, para petani sangat bergantung pada penggunaan glyphosate, sehingga sedikitnya delapan jenis rumput liar tidak lagi bisa diberantas dengan bahan kimia itu. Ervin mengatakan, ini berarti ada sebagian petani yang sudah kembali menggunakan cara-cara lama untuk mengolah tanah dengan menggunakan lebih banyak racun kimia.

“Kita perlu menyelesaikan masalah kekebalan terhadap herbisida ini supaya manfaat teknologi tanaman rekayasa tidak hilang. Terlalu banyak hal dipertaruhkan, sehingga kita menghadapi kemungkinan kerugian dalam bidang ekonomi, lingkungan hidup dan bahkan juga lingkungan sosial,” tambahnya.

Gregory Jaffee dari kelompok konsumen yang bernama Center for Science in The Public Interest mendukung hasil temuan tersebut.

“Laporan ini menunjukkan, dibutuhkan peraturan yang tegas supaya manfaat teknologi baru ini tidak dihapuskan oleh cara-cara pengelolaan dan praktek manajemen yang buruk oleh petani dan pembuat bibit rekayasa, " katanya

Laporan ini membahas dampak lingkungan, ekonomi dan sosial yang ditimbulkan tanaman hasil rekayasa di Amerika, namun kata Ervin, hasilnya belum cukup untuk mengambil kesimpulan

XS
SM
MD
LG