Tautan-tautan Akses

Laporan: Kebebasan Demokrasi Menurun di Eropa Timur, Eurasia


Peta kebebasan dunia berdasarkan laporan Freedom House 2015.
Peta kebebasan dunia berdasarkan laporan Freedom House 2015.

Freedom House yang berbasis di Washington mengamati 29 negara di seluruh Eropa tengah dan Eurasia, dan mengatakan hampir separuhnya mengalami penurunan dalam angka demokrasi mereka.

Sebuah organisasi penganjur demokrasi mengatakan bahwa kebebasan di seluruh Eropa semakin sering menghadapi serangan dari negara-negara otoriter.

Dalam laporan yang dikeluarkan hari Selasa (23/6), Freedom House yang berbasis di Washington mengamati 29 negara di seluruh Eropa tengah dan Eurasia, dan mengatakan hampir separuhnya mengalami penurunan dalam angka demokrasi mereka.

Direktur proyek untuk laporan itu, Sylvana Habdank-Kolaczkowska, mengatakan rezim-rezim otoriter Eurasia tidak henti-hentinya memperingatkan rakyat mereka bahwa gerakan menuju demokrasi sebagaimana dilihat di Ukraina hanya dapat berakhir dalam kekacauan, kekerasan dan kemiskinan.

Ia mengatakan bahwa untuk melawan tindakan seperti itu, Uni Eropa dan sekutu-sekutunya harus berbuat lebih banyak untuk menegakkan standar demokrasi di Eropa.

Freedom House mengatakan Rusia mencapai angka penurunan paling besar dalam satu dekade sampai 2014 karena penindasan pengkritik dalam negeri dan upaya menggoyang Ukraina. Lembaga itu menambahkan bahwa peringkat Ukraina naik empat posisi tahun itu setelah keruntuhan pemerintahan Viktor Yanukovych yang korup.

Di Balkan, empat dari setiap tujuh negara mencatat penurunan, termasuk Montenegro dan Serbia akibat ancaman terhadap media independen.

Di Eropa Tengah dan Timur, satu-satunya negara yang mencatat perbaikan angka secara keseluruhan adalah Republik Ceko, karena situasi tenang setelah skandal dan ketidakstabilan politik tahun 2013.

Freedom House mengatakan keadaan tetap buruk di Belarus, Turkmenistan, dan Uzbekistan, yang memperoleh angka terendah dalam laporan itu.

XS
SM
MD
LG