Para pejabat Filipina mengatakan kawanan bersenjata yang diduga gerilyawan Komunis telah menembak mati seorang wali kota di Filipina.
Pihak berwenang mengatakan Carlito Pentecostes, Walikota Gonzaga, Filipina utara sedang memimpin upacara bendera ketika 20 penyerang menyerbu balaikota.
Para penyerang menyebarkan selebaran ketika melarikan diri. Isi selebaran tersebut terkait tambang pasir hitam dan ancaman hukuman bagi mereka yang ikut ambil bagian dalam penambangan itu.
Walikota Pentecostes dituduh sebagai penganjur penambangan pasir hitam di wilayahnya. Para aktivis lingkungan mengatakan penambangan pantai untuk mencari magnetit itu akan menghancurkan ekosistem.
Para pejabat kepolisian mengatakan mereka percaya Tentara Rakyat Baru (NPA), sayap militer Partai Komunis Filipina, bertanggung jawab atas serangan itu.
NPA telah melakukan pemberontakan selama 45 tahun di negara kepulauan di Asia Tenggara itu.
Pihak berwenang mengatakan Carlito Pentecostes, Walikota Gonzaga, Filipina utara sedang memimpin upacara bendera ketika 20 penyerang menyerbu balaikota.
Para penyerang menyebarkan selebaran ketika melarikan diri. Isi selebaran tersebut terkait tambang pasir hitam dan ancaman hukuman bagi mereka yang ikut ambil bagian dalam penambangan itu.
Walikota Pentecostes dituduh sebagai penganjur penambangan pasir hitam di wilayahnya. Para aktivis lingkungan mengatakan penambangan pantai untuk mencari magnetit itu akan menghancurkan ekosistem.
Para pejabat kepolisian mengatakan mereka percaya Tentara Rakyat Baru (NPA), sayap militer Partai Komunis Filipina, bertanggung jawab atas serangan itu.
NPA telah melakukan pemberontakan selama 45 tahun di negara kepulauan di Asia Tenggara itu.
