Tautan-tautan Akses

Presiden Afghanistan Larang Serangan Udara di Permukiman


Presiden Afghanistan Hamid Karzai, hari Selasa (12/6) menyerukan larangan mutlak bagi serangan udara NATO di kawasan permukiman.
Presiden Afghanistan Hamid Karzai, hari Selasa (12/6) menyerukan larangan mutlak bagi serangan udara NATO di kawasan permukiman.

Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengatakan penggunaan serangan udara NATO di wilayah penduduk “mutlak dilarang”, bahkan jika pasukan NATO diserang.

Kepada wartawan hari Selasa (12/6), Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengatakan, pemboman rumah-rumah penduduk tidak diizinkan dengan alasan apapun, dan bahwa Afghanistan menganggap serangan udara itu penggunaan kekuatan yang “tidak proporsional dan tidak sah”.

Komentar itu disampaikan sehari setelah pejabat-pejabat NATO mengumumkan persetujuan membatasi penggunaan serangan udara di wilayah penduduk setelah serangan udara mematikan pekan lalu. Pejabat-pejabat Afghanistan mengatakan pemboman itu menewaskan 18 orang, termasuk perempuan dan anak-anak.

NATO mengatakan komandan pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, Jenderal Amerika John Allen hari Selasa memerintahkan pasukan koalisi "agar jangan ada serangan udara terhadap tempat tinggal penduduk." Koalisi mengatakan "metode konvensional lain akan dilakukan melawan pemberontak" dan bahwa pasukan Afghanistan dan NATO "berhak menggunakan serangan udara untuk membela diri jika pilihan lain tidak tersedia." Jenderal Allen melakukan perjalanan ke provinsi Logar pekan lalu untuk secara pribadi menyampaikan penyesalan dan belasungkawa kepada keluarga korban yang tewas dalam serangan udara koalisi tanggal 6 Juni. Operasi Afghanistan dan NATO itu menarget pemimpin Taliban yang dilaporkan bersembunyi di antara penduduk dalam suatu kompleks.

Karzai sejak lama mengecam pemboman itu. Hari Selasa, ia mengutip kata-katanya sendiri dalam pertemuan dengan pejabat tinggi Amerika dan NATO, “Apakah kalian melakukan ini di Amerika? Polisi yang bertindak setiap hari di berbagai lokasi di Amerika. Mereka tidak meminta bantuan pesawat untuk mengebom tempat itu.”

Seorang warga Afghanistan bersedih atas kematian keluarganya akibat bencana gempa di Afghanistan utara (11/6).
Seorang warga Afghanistan bersedih atas kematian keluarganya akibat bencana gempa di Afghanistan utara (11/6).
Sementara itu, pihak berwenang di Afghanistan Utara khawatir sedikitnya 70 orang tewas setelah gempa yang mengakibatkan tanah longsor di sana.

Dua gempa mengguncang Hindu Kush, bagian timur laut Afghanistan, Senin dini hari, memerangkap puluhan orang di bawah reruntuhan rumah yang ambruk di provinsi Baghlan yang terpencil.

Gempa berkekuatan 5,4 pada skala Richter disusul 25 menit kemudian oleh gempa berkekuatan 5,7. Selasa, Gubernur Baghlan Abdul Majid berusaha mencapai lokasi tanah longsor di distrik Burka. Ia mengatakan hanya dua jenazah perempuan yang berhasil dikeluarkan dari puing-puing sejauh ini dan kemungkinan tidak ada lagi yang akan ditemukan hidup-hidup.

Gempa itu melanda daerah berjarak sekitar 175 kilometer di sebelah utara Kabul, dan dirasakan di beberapa bagian Tajikistan serta Kashmir yang dikuasai India. Kawasan tersebut memang dikenal sebagai daerah rawan gempa.

Recommended

XS
SM
MD
LG