Tautan-tautan Akses

Kadar Gas Metan di Teluk Meksiko Kembali Normal


Wakil pimpinan Komisi Penanggulangan Tumpahan Minyak Nasional, Bob Graham (kanan) dan William Reilly, dalam jumpa pers di Washington, DC, mengenai laporan terbaru mereka.
Wakil pimpinan Komisi Penanggulangan Tumpahan Minyak Nasional, Bob Graham (kanan) dan William Reilly, dalam jumpa pers di Washington, DC, mengenai laporan terbaru mereka.

Para ilmuwan memantau kadar gas metan di Teluk Meksiko setelah terjadi bencana kebocoran minyak di anjungan lepas pantai Deepwater Horizon tahun lalu, dengan mengatakan kadar senyawa biokimia beracun telah kembali normal.

Ketika anjungan minyak lepas pantai Deepwater Horizon milik BP meledak April lalu di Teluk Meksiko, bencana itu menyebabkan hampir lima juta barel minyak bocor dan pelepasan gas metan dalam jumlah besar, hidrokarbon yang sangat beracun yang merupakan bagian gas alam dan biasanya ditemukan bersama-sama dengan minyak dan hidrokarbon lain di lokasi pengeboran.

Tetapi para ilmuwan mengatakan bakteri yang hidup di perairan hangat Teluk telah menguraikan gas metan, menguranginya ke tingkat normal dalam waktu sekitar empat bulan, kurun waktu yang mengejutkan peneliti, termasuk John Kessler, profesor oseanografi kimia di Texas A&M University di College Station.

Kessler memimpin sekelompok ilmuwan untuk melakukan studi kadar metan di Teluk Meksiko. Ia mengatakan bukan itu yang diperkirakan para ilmuwan Juni lalu, dua bulan setelah bencana, ketika pengukuran mereka menunjukkan konsentrasi besar molekul gas metan di perairan Teluk dalam dekat bocoran minyak yang besar. Para ilmuwan menduga mungkin dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menghilangkan gas metan itu.

Kessler menandaskan peneliti menemukan sesuatu yang tak terduga pada ekspedisi kedua bulan September untuk mengukur tingkat hidrokarbon dalam air laut.

Empat bulan setelah tumpahan minyak, Kessler mengatakan metan tersebar di area seluas lebih dari satu juta kilometer persegi.

Peneliti mengambil sampel air dari 200 lokasi lebih dan menemukan kadar gas metan, gas rumah kaca utama, mendekati tingkat normal. Tapi, tes yang dilakukan oleh ilmuwan menunjukkan hanya sedikit gas metan yang telah menguap ke atmosfer.

Kadar oksigen yang rendah dalam sampel air menunjukkan apa yang terjadi. Kessler menjelaskan bahwa jika organisme makan, kadar oksigen mereka turun. Ia mengatakan, "Jika metan pindah ke lokasi berbeda, akan terjadi kekurangan gas metan tetapi tingkat oksigen normal."

Kessler mengatakan bakteri laut, yang konsentrasinya cukup rendah dalam dua bulan pertama setelah bencana Deepwater Horizon, tiba-tiba berkembang pesat karena makan partikel-partikel gas metan.

Para ilmuwan mengatakan molekul metan dilepaskan dalam jumlah besar di alam, terutama di dasar laut melalui rembesan hidrokarbon, ventilasi hidrotermal dan dekomposisi timbunan kristal metan padat. Menurut Kessler, pembersihan metan oleh mikroorganisme di Teluk Meksiko adalah yang tercepat yang pernah dilihat ilmuwan.

Artikel yang menyoroti peran bakteri dalam membersihkan Teluk Meksiko setelah bencana minyak BP diterbitkan minggu ini dalam jurnal Science.

XS
SM
MD
LG