Tautan-tautan Akses

Jumlah Perempuan yang Bersekolah di Afghanistan Terus Meningkat


Anak perempuan Afghanistan berjalan menuju sekolah mereka di pinggiran Jalalabad, ibukota provinsi Nangarhar, Afghanistan, 13 Desember 2016.
Anak perempuan Afghanistan berjalan menuju sekolah mereka di pinggiran Jalalabad, ibukota provinsi Nangarhar, Afghanistan, 13 Desember 2016.

Para pejabat provinsi Afghanistan melaporkan peningkatan angka pendaftaran siswa perempuan di sekolah-sekolah seluruh provinsi Nangarhar, Afghanistan timur, walaupun terus mendapat ancaman dan serangan dari ISIS dan kelompok militan lainnya di daerah itu.

“Dari ke-14 ribu orang lulusan tahun lalu, terdapat 3000 perempuan. Tahun ini, 4.000 siswi lulus dari jumlah lulusan 18 ribu orang,” kata Mohammad Asif, juru bicara departemen pendidikan di Nangarhar.

Asif menambahkan anak perempuan merupakan 45 persen dari jumlah 820 ribu siswa sekolah di provinsi itu.

Perempuan secara tradisional tidak diberi pendidikan di daerah-daerah terpencil Afghanistan dan tidak dizinkan pergi ke sekolah ketika Taliban berkuasa.

Konflik puluhan tahun di negara itu telah berpengaruh negative terhadap pendidikan, tetapi perbaikan telah tercapai dalam 15 tahun ini, dengan jutaan siswa termasuk perempuan kembali bersekolah.

Para analis mengatakan lebih banyak perempuan bersekolah di daerah-daerah perkotaan daripada di daerah pedesaan provinsi itu.

“Jumlahnya telah meningkat di pusat-pusat kota tetapi perempuan di beberapa daerah terpencil masih tidak dapat pergi ke sekolah,” kata Malalai Shinwari, seorang penasehat Presiden Ashraf Ghani dan seorang aktivis LSM.

Anak perempuan di banyak daerah pedesaan dan terpencil menghadapi banyak tantangan masyarakat dan keamanan, termasuk kurangnya prasarana bagi sekolah-sekolah di daerah-daerah tertentu. [gp]

XS
SM
MD
LG