Tautan-tautan Akses

Jumlah Pemilih di Liberia Sedikit Karena Takut Ebola


Sekjen PBB Ban Ki-moon diperiksa suhu tubuhnya saat tiba di bandar udara di Monrovia, Liberia (19/12). (Reuters/James Giahyue)
Sekjen PBB Ban Ki-moon diperiksa suhu tubuhnya saat tiba di bandar udara di Monrovia, Liberia (19/12). (Reuters/James Giahyue)

Para pejabat pemilu negara itu mewajibkan semua orang untuk mencuci tangan dan dites suhu tubuhnya sebelum memasuki TPS, serta menjaga jarak satu meter dengan orang lain.

Petugas medis Sabtu (20/12) ditempatkan di tempat-tempat pemungutan suara di Liberia, sementara rakyat memberikan suara mereka dalam pemilihan Senat yang sempat ditunda dua kali akibat wabah Ebola di Afrika Barat.

Para pejabat pemilu negara itu mewajibkan semua orang untuk mencuci tangan dan dites suhu tubuhnya sebelum memasuki TPS, serta menjaga jarak satu meter dengan orang lain.

Keputusan melangsungkan pemilu itu sempat dipertanyakan karena virus Ebola bisa menyebar antar warga yang mengantre di TPS-TPS. Jumlah pemilih yang datang ke TPS di seluruh pelosok Liberia dilaporkan rendah.

Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) mengatakan Jumat malam (19/12) lebih dari 7.400 orang telah meninggal akibat Ebola di Liberia, Guinea dan Sierra Leone – ketiga negara yang terimbas wabah itu paling parah.

Liberia mencatat jumlah korban terbanyak, lebih dari 3.000, meskipun angka penderita baru tampaknya menurun.

Jumlah penderita Ebola di ketiga negara itu kini paling tidak mencapai 19.031.

Sementara itu, Sekretaris-Jendral PBB Ban Ki-moon merampungkan lawatannya ke negara-negara yang dilanda Ebola. Pada Sabtu di Guinea, ia bertemu Presiden Alpha Conde dan sejumlah pekerja medis yang bekerja mengatasi wabah itu, sebelum berangkat menuju Bamako, ibukota Mali.

XS
SM
MD
LG