Tautan-tautan Akses

Presiden Jokowi Instruksikan Pihak Berwenang agar Waspada


Presiden Joko Widodo memberikan keterangan kepada media di Jakarta (foto: Biro Setpres RI).
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan kepada media di Jakarta (foto: Biro Setpres RI).

Presiden Indonesia Joko Widodo telah menginstruksikan pihak berwenang agar waspada, dalam demonstrasi massa kaum garis keras Islam di Jakarta yang direncanakan hari Jumat tanggal 4 November.

Ribuan kaum garis keras dari luar Jakarta diperkirakan akan datang ke ibukota untuk memrotes gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atas tuduhan penistaan agama.

Mereka menuntut pihak berwenang agar mengadili Basuki, yang juga dikenal dengan nama panggilan Ahok, setelah tuduhan bahwa ia menghina Islam setelah mengecam para penentangnya yang mengutip al-Quran untuk menyerangnya.

Ahok telah meminta maaf atas ucapannya, tetapi ini tidak cukup bagi sebagian yang berhaluan keras. Presiden Widodo mengatakan bahwa setiap warga mempunyai hak berdemonstrasi, tetapi penting untuk tidak memaksakan tuntutan mereka.

Front Pembelas Islam (FPI) telah menyerukan kepada semua Muslim agar turut dalam demonstrasi massa itu. Demonstran diperkirakan akan berkumpul untuk sembahyang Jumat di Masjid Istiqlal, dan kemudian berpawai ke Istana Presiden.

Kepala kepolisian nasional Tito Karnavian mengatakan bahwa kira-kira 18 ribu orang polisi akan dikerahkan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya kekerasan.

Militer Indonesia (TNI) berencana menempatkan kira-kira 500 tentara, termasuk dari satuan elit, untuk membantu polisi Jakarta.

Gubernur Ahok dan calon wakilnya Djarot Saiful Hedayat akan bersaing melawan dua pasangan calon lain dalam apa yang digambarkan sebagai pemilihan gubernur Jakarta yang berimbang tahun depan.

Panitia protes FPI,kelompok garis keras yang kecil, terkenal melakukan demonstrasi dengan kekerasan dan serangan terhadap kaum minoritas sejak organisasi itu dibentuk tahun 1999. FPI juga sering memrotes Ahok.

Jabatannya sebagai gubernur memegang peran yang berprestise yang kadang-kadang dipandang sebagai batu loncatan ke jabatan politik yang lebih tinggi.

Para analis mengatakan bahwa masalah ini kemungkinan akan menempatkan proses pemilihan gubernur Jakarta, yang dijadwalkan bulan Februari tahun depan, menjadi ujian toleransi agama di kalangan penduduk ibukota negara Muslim yang berpenduduk paling besar di dunia itu. [gp]

Recommended

XS
SM
MD
LG