Menteri ekonomi Jerman Sigmar Gabriel hari Selasa (20/5) mengatakan langkah itu dirancang untuk mencegah agar perangkat lunak mata-mata “buatan Jerman” tidak digunakan rejim otoriter untuk melakukan tekanan di dalam negeri.
Amnesti Internasional dan 'Reporters Without Borders' menyambut baik keputusan itu. Kelompok-kelompok HAM sebelumnya telah menuduh perusahaan-perusahaan Jerman menjual perangkat lunak mata-mata ke negara-negara seperti Bahrain dan Uzbekistan, di mana teknologi itu diduga digunakan untuk memonitor para pembangkang dan wartawan.
Sigmar Gabriel – dalam pernyataannya hari Selasa – mengatakan ia menginginkan agar ke-28 negara Uni Eropa menyepakati standar umum ekspor teknologi pemantauan tersebut.
Sementara itu, Jerman akan memblokir ekspor kasus per kasus. Kantor Kementerian Ekonomi Jerman menolak mengungkapkan negara apa saja yang akan terkena dampak.
Amnesti Internasional dan 'Reporters Without Borders' menyambut baik keputusan itu. Kelompok-kelompok HAM sebelumnya telah menuduh perusahaan-perusahaan Jerman menjual perangkat lunak mata-mata ke negara-negara seperti Bahrain dan Uzbekistan, di mana teknologi itu diduga digunakan untuk memonitor para pembangkang dan wartawan.
Sigmar Gabriel – dalam pernyataannya hari Selasa – mengatakan ia menginginkan agar ke-28 negara Uni Eropa menyepakati standar umum ekspor teknologi pemantauan tersebut.
Sementara itu, Jerman akan memblokir ekspor kasus per kasus. Kantor Kementerian Ekonomi Jerman menolak mengungkapkan negara apa saja yang akan terkena dampak.
