Tautan-tautan Akses

Jepang Alami Defisit Perdagangan Selama 2 Tahun


Mobil-mobil yang akan diekspor diangkut ke kapal kargo di pelabuhan di Kawasaki, Tokyo. (Foto: Dok)
Mobil-mobil yang akan diekspor diangkut ke kapal kargo di pelabuhan di Kawasaki, Tokyo. (Foto: Dok)

Defisit perdagangan mencapai rekor US$75 milyar untuk enam bulan pertama tahun ini, yang menunjukkan bahwa usaha meningkatkan ekspor tidak berhasil.

Jepang pada Kamis (24/7) mencatatkan defisit perdagangan bulan ke-24 berturut-turut, karena impor terus meningkat dan ekspor turun di luar dugaan.

Defisit perdagangan itu mencapai rekor US$75 milyar untuk enam bulan pertama tahun ini, yang memberi indikasi usaha meningkatkan ekspor dengan memperlemah mata uang tidak berhasil.

Ekspor juga telah mengalami kesulitan karena banyak perusahaan Jepang telah memindahkan paberik mereka ke luar negeri, dimana biaya lebih rendah.

Yang memperburuk lagi defisit perdagangan, Jepang harus bergantung pada impor energi yang mahal setelah bencana 2011 di pembangkit nuklir Fukushima.

Bencana tersebut memaksa ke-48 pembangkit nuklir Jepang dihentikan untuk pemeriksaan. Pemerintah berharap akan memulai pembukaan kembali sebagian pembangkit itu tahun ini.

Sebelum insiden itu, energi nuklir menyediakan seperempat kebutuhan energi bagi negara yang kekurangan sumberdaya rersebut.

XS
SM
MD
LG