Tautan-tautan Akses

James Taylor Batalkan Konser di Manila Karena Perang Narkoba Duterte


Penyanyi James Taylor (kiri) saat tampil dengan pemain cello Yo-Yo Ma di Carnegie Hall, New York, Mei 2016. (AP/Julie Jacobson)
Penyanyi James Taylor (kiri) saat tampil dengan pemain cello Yo-Yo Ma di Carnegie Hall, New York, Mei 2016. (AP/Julie Jacobson)

Meski mengakui bahwa ketagihan narkoba merupakan masalah dunia yang sangat membahayakan masyarakat, Taylor mengecam kampanye anti-narkoba di Filipina.

Penyanyi dan musisi veteran James Taylor telah membatalkan konsernya di Manila yang akan diadakan Februari mendatang, dengan mengatakan bahwa laporan-laporan mengenai eksekusi tersangka penjahat narkoba di Filipina tanpa peradilan "sangat mengkhawatirkan dan tidak dapat diterima."

Penyanyi dan penulis lagu asal Amerika Serikat itu menulis di Twitter, Rabu (21/12), bahwa ia sebetulnya tidak sabar untuk tampil di Manila dan ia merasa sedih harus membatalkan konser itu. Ia meminta maaf kepada para penggemarnya di Filipina dan mengatakan semua pembayaran tiket yang terjual pada pertunjukan tanggal 25 Februari di Mall of Asia Arena itu akan dikembalikan.

Taylor mengatakan konser-konsernya yang sudah dijadwalkan di Hong Kong, Singapura, Australia dan Selandia Baru tidak akan terdampak.

Sejak menjabat bulan Juni, Presiden Rodrigo Duterte telah memimpin razia terhadap narkoba ilegal yang telah menewaskan lebih dari 6.000 orang, membuat prihatin banyak pemerintah dan lembaga hak asasi manusia. Para pejabat pemerintah Filipina telah membela tindakan polisi dalam razia tersebut.

Meski mengakui bahwa ketagihan narkoba merupakan masalah dunia yang sangat membahayakan masyarakat, Taylor mengecam kampanye anti-narkoba di Filipina.

"Untuk sebuah bangsa berdaulat, mengadili dan menghukum berdasarkan undang-undang, mereka yang bertanggung jawab atas perdagangan narkoba ilegal, tentu saja dapat dipahami, bahkan terpuji," tulis Taylor di Twitter. "Namun laporan-laporan baru-baru ini dari Filipina mengenai eksekusi tersangka tanpa peradilan atau proses yudisial sangat mengkhawatirkan dan tidak dapat diterima oleh siapa pun yang menjunjung tinggi hukum."

Puluhan cuitan dari orang-orang yang menanggapi pesan Taylor memuji musisi tersebut dan menyuarakan rasa hormat atas sikapnya. Yang lainnya mendesak artis-artis lain mengikuti Taylor, sementara sejumlah pendukung Duterte mengatakan Taylor harus melihat situasinya sendiri, bukannya beropini berdasarkan laporan media. [hd]

XS
SM
MD
LG