Tautan-tautan Akses

Jaksa Vatikan Kecam ‘Budaya Diam’ dalam Pelecehan Seksual Anak-anak


Alberto Sala, yang mengaku mengalami pelecehan seksual oleh seorang Pastur saat anak-anak, membawa surat protes kepada Paus di Lapangan St. Peter, Vatikan (foto: dok).
Alberto Sala, yang mengaku mengalami pelecehan seksual oleh seorang Pastur saat anak-anak, membawa surat protes kepada Paus di Lapangan St. Peter, Vatikan (foto: dok).

Seorang pejabat tinggi Vatikan mengecam sejumlah uskup atas “budaya bungkam yang mematikan” dalam menangani skandal pelecehan seksual terhadap anak-anak.

Monsignor Charles Scicluna hari Rabu berbicara dalam sebuah simposium tertutup yang disponsori gereja di kota Vatikan, dengan tujuan membantu gereja belajar dari krisis yang telah menggoyahkan keyakinan banyak pengikutnya.

Charles Scicluna memberitahu para uskup Katholik dari kurang lebih 100 negara dan wakil-wakil dari kurang lebih 30 ordo dlam Katholik, bahwa satu pun strategi pencegahan pelecehan terhadap anak tidak akan berhasil “tanpa komitmen dan akuntabilitas”.

“Kita berkewajiban untuk bekerjasama dengan otoritas sipil dalam perjuangan bersama melawan kejahatan ini,” kata Charles Scicluna.

Charles Scicluna adalah pejuang keadilan bagi Kongregasi Doktrin Keyakinan – yang pada hakekatnya merupakan jaksa tinggi atas kejahatan seksual pada gereja. Ia memperingatkan para uskup bahwa mereka dapat dan seharusnya dipecat dari jabatan jika tidak mematuhi pedoman gereja tentang pelaporan tuduhan-tuduhan pelecehan.

Banyak organisasi para korban sejak lama mengecam gereja Katholik dan para uskup karena melindungi pastur-pastur yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak, seringkali dengan cara memindahkan pastur pedofil itu dari gereja ke gereja lain, dan tidak menyerahkan mereka kepada otoritas sipil. Organisasi serupa juga telah mengecam symposium tersebut, dengan menyebutnya sebagai siasat humas.

XS
SM
MD
LG