Tautan-tautan Akses

Jaksa Utama Mahkamah Kejahatan Perang Khmer Merah Mengundurkan Diri


Andrew Cayley, Jaksa Utama Mahkamah Kejahatan Perang Khmer Merah di Kamboja yang didukung PBB, mengundurkan diri dari jabatannya, Senin, 9 September 2013 (Foto: dok).
Andrew Cayley, Jaksa Utama Mahkamah Kejahatan Perang Khmer Merah di Kamboja yang didukung PBB, mengundurkan diri dari jabatannya, Senin, 9 September 2013 (Foto: dok).

Jaksa Andrew Cayley dari Inggris mengundurkan diri dari Mahkamah Kejahatan Perang Khmer Merah yang didukung PBB di Kamboja, Senin (9/9) karena alasan pribadi.

Jaksa internasional pada Pengadilan Khmer Merah di Kamboja telah berhenti. Pengunduran diri Andrew Cayley yang ditunjuk memegang jabatan itu bulan Desember 2008 terjadi sedangkan pengadilan itu sedang mempersiapkan argumen penutup dalam pengadilan pertamanya terhadap dua pemimpin Khmer Merah yang masih hidup.

Andrew Cayley warga negara Inggris mengatakan kepada VOA, bukan rahasia lagi kalau ia berencana untuk mundur tahun ini tapi mengatakan ia mengundurkan diri sekarang karena alasan-alasan pribadi dan profesional. Ia tidak menjelaskan lebih jauh dan mengatakan pengunduran dirinya tidak akan berdampak pada kelangsungan penuntutan.

Kepergian Cayley yang efektif mulai 16 September terjadi pada masa penting dalam persidangan pengadilan itu terhadap dua pemimpin Khmer Merah yang masih hidup; Noun Chea dan Khieu Sampan.

Nuon Chea adalah wakil Pol Pot sedangkan Khieu Samphan adalah kepala negara rejim itu yang diperkirakan bertanggung jawab atas kematian dua juta orang antara tahun 1975-1979.

Pengadilan kedua tersangka yang sudah tua itu yang dikenal sebagai Kasus 002 berlangsung sangat rumit sehingga persidangan itu dibagi menjadi sejumlah persidangan yang lebih kecil. Sidang pertama dari sidang-sidang kecil itu berakhir bulan Juli. Sejak itu jaksa, pembela dan pengacara pihak-pihak sipil telah mempersiapkan argumen penutupnya.

Semua pihak dijadwalkan untuk menyerahkan argumen mereka akhir bulan ini dimana pengadilan diharapkan mendengarkan argumen tersebut pada bulan Oktober. Keputusan diharapkan dijatuhkan tahun depan.

Cayley mengatakan proses itu, sejauh menyangkut proses penuntutan masih tetap berada pada jalurnya.

"Apa yang telah saya lakukan selama bulan lalu sesuai yang diperintahkan PBB adalah saya telah meletakkan langkah-langkah sehingga kasus itu akan berlanjut untuk mencapai penyelesaian seharusnya," ujarnya.

Pernyataan tertulis kami hampir selesai dan akan siap diajukan tanggal 26 September. Memang bukan situasi yang ideal, tapi tentu saja pengadilan sangat siap dengan kepergian saya. Pengadilan bukan hanya mengenai saya saja tapi mengenai seluruh tim yang bekerja sama dan kepergian saya tidak akan mempengaruhi kualitas kerja.

Kepergian Cayley juga terjadi sewaktu pengadilan itu menghadapi pemogokan staff warga Kamboja. Mereka tidak datang bekerja minggu lalu karena tidak dibayar sejak bulan Mei. Pemogokan itu bisa menunda upaya pengadilan untuk mendengar argumen penutup menjelang akhir bulan Oktober.

Meskipun gaji staf internasional tidak terpengaruh, Cayley mengatakan krisis pendanaan itu telah membuat hidup rekan kerjanya warga Kamboja sulit.

Pengganti Cayley adalah pengacara Amerika Nicholas Koumjian, yang sebelumnya bekerja di Pengadilan Khusus untuk Sierra Leone dan Mahkamah Kejahatan Internasional bagi urusan bekas Yugoslavia. Koumjian dijadwalkan tiba di Kamboja bulan depan.
XS
SM
MD
LG