Tautan-tautan Akses

Jaksa AS: Sikap Anti Barat Motivasi Serangan Benghazi


Ahmed Abu Khatallah (tengah) memberikan kesaksian di depan hakim di Washington DC.
Ahmed Abu Khatallah (tengah) memberikan kesaksian di depan hakim di Washington DC.

Pihak berwenang AS hari Rabu (2/7) di Washington DC merinci beberapa tuduhan terhadap tersangka serangan di Benghazi, Ahmed Abu Khatallah.

Jaksa Amerika mengatakan, militan yang dituduh melakukan serangan maut tahun 2012 terhadap konsulat Amerika di Benghazi, Libya, dimotivasi sikap anti-Baratnya yang ekstrim.

Pihak berwenang Amerika hari Rabu di Washington merinci beberapa tuduhan terhadap tersangka, Ahmed Abu Khatallah, di depan hakim yang memerintahkannya dipenjara sampai sidang pengadilannya.

Khatallah ditangkap pasukan komando Amerika bulan lalu dekat Benghazi dan dituduh terlibat serangan teroris yang menewaskan Dutabesar Amerika Christopher Stevens dan tiga orang lainnya.

Pejabat-pejabat keamanan bersenjata berat menjaga ruas-ruas jalan Washington ketika polisi membawa Abu Khatallah dalam iring-iringan mobil yang berlari kencang ke gedung pengadilan federal, beberapa blok dari Gedung Kongres Amerika untuk sidang penahanan.

Pengacara Abu Khatallah tidak keberatan atas hukuman penjara yang berkelanjutan sementara ia menunggu sidang. Warga Libya berusia 43 tahun itu mendengar proses singkat itu melalui headphone ketika penerjemah menyampaikannya ke dalam bahasa Arab.

Jaksa mengatakan dalam dokumen pengadilan, Abu Khatallah didorong ideologi ekstremis. Ia pertama kali muncul di pengadilan Amerika Sabtu lalu dan menyatakan tidak bersalah atas semua tuduhan.

XS
SM
MD
LG