Tautan-tautan Akses

Iran Pelajari Tawaran Baru dalam Pembicaraan Nuklir di Kazakhstan


Para peserta pembicaraan terkait nuklir Iran di Kazakhstan, 26 Februari 2013. (AP Photo/ Stanislav Filippov, pool)
Para peserta pembicaraan terkait nuklir Iran di Kazakhstan, 26 Februari 2013. (AP Photo/ Stanislav Filippov, pool)

Iran tengah mempelajari sebuah tawaran baru dari Barat untuk mencegah beberapa sanksi internasional yang keras dalam pembicaraan di Almaty, kota terbesar di Kazakhstan (26/2).

Dalam mengusahakan kemajuan kecilpun dalam sengketa yang telah berlangsung bertahun-tahun, para perunding dari Iran dan enam negara kuat dunia mempertimbangkan pilihan-pilihan, hari Selasa (26/2) untuk mempertahankan program nuklir Iran sambil berusaha mencegah agar tidak menjadi negara nuklir.

Pertemuan yang terbaru itu mencakup pembicaraan diplomatik tentang hal-hal yang sangat teknis.

Iran menggunakan hari itu untuk mempelajari sebuah tawaran baru dari Barat untuk mencegah beberapa sanksi internasional yang keras, yang telah memporak-porandakan ekonominya dengan membatasi kegiatan pengayaan uraniumnya dan kegiatan-kegiatan lain yang bisa digunakan untuk membuat senjata.

Pembicaraan di Almaty, kota terbesar di Kazakhstan, akan dilanjutkan pada hari kedua, Rabu (27/2), tetapi para diplomat dalam perundingan itu memperingatkan bahwa terobosan besar tidak mungkin dicapai.

Para perunding Barat mengatakan, mereka telah mengajukan usul kecil, yang mestinya menarik bagi Iran, meskipun mereka menolak memberikan keterangan terinci.

“Para perunding Iran pergi untuk mempertimbangkan usul kami pada sore dan malam hari,” kata Michael Mann, jurubicara Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, yang mengetuai perundingan tersebut. ”Diskusi mengenai usul itu bermanfaat. Iran telah melanggar kewajiban internasional mereka, karena itu, adalah tanggung jawab mereka untuk memulai proses membangun kepercayaan,” tambahnya.

Mehdi Mohammadi, seorang anggota delegasi Iran mengatakan negaranya akan mengajukan usul sendiri untuk mengakhiri kemacetan itu, tetapi menolak beberapa tuntutan pokok Barat.

Pemerintahan Obama mendesakkan diplomasi untuk menyelesaikan kebuntuan itu, tetapi tidak mengesampingkan kemungkinan intervensi militer di Iran untuk mencegah negara itu mempunyai senjata nuklir.

“Usul kami mencakup langkah-langkan timbal balik yang mendorong Iran mengambil tindakan nyata,” kata Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry kepada wartawan di Berlin. “Saya berharap, Iran akan menentukan pilihannya untuk bergerak ke arah penyelesaian diplomatik,” kata Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry.

Israel mengancam akan menggunakan segala cara untuk mencegah Iran agar tidak membuat bom, mungkin paling cepat musim panas nanti, dan meningkatkan kemungkinan timbulnya perang di Timur Tengah.
XS
SM
MD
LG