Tautan-tautan Akses

Inggris Rayakan Kemenangan Murray di Wimbledon


Andy Murray menoreh namanya di samping Fred Perry – petenis putera Inggris yang terakhir kali menjuarai Wimbledon tahun 1936.
Andy Murray menoreh namanya di samping Fred Perry – petenis putera Inggris yang terakhir kali menjuarai Wimbledon tahun 1936.

Andy Murray hari Minggu (7/7) menjadi petenis pertama Inggris dalam 77 tahun yang berhasil mengangkat Piala All England Club di Wimbledon setelah mengalahkan Novak Djokovic dalam tiga set.

Seluruh Inggris, dari lapangan rumput Wibledon sampai ke danau-danau di Skotlandia merayakan kemenangan petenis putera setempat Andy Murray dalam final tunggal putera hari Minggu (7/7).

Murray mengalahkan petenis Serbia dan unggulan pertama dan peringkat satu dunia, Novak Djokovic 6-4,7-5,6-4 dalam pertandingan sengit dan tangguh selama 3 jam 9 menit.

Di bawah udara panas, tanpa awan di Centre Court, Murray menoreh namanya di samping Fred Perry – petenis putra Inggris yang terakhir kali menjuarai Wimbledon tahun 1936.

Andy Murray yang berada pada unggulan dua Wimbledon, mengalahkan unggulan pertama Novak Djokovic yang enam kali memenangkan turnamen Grand Slam.

Keduanya turun ke lapangan dalam kondisi fisik dan mental yang siap untuk menghadapi penonton hari Minggu itu yaitu 15 ribu orang. Kali ini Andy Murray menebus kekalahannya dalam final tahun lalu melawan andalan Swiss, Roger Federer yang di luar dugaan tersingkir pada awal turnamen tahun ini.

Sejak itu Murray telah banyak mengatasi kekurangannya. Ia merebut medali emas pada tenis Olimpiade London tahun lalu disusul dengan merebut titel Grand Slam pertama dengan menjuarai turnamen AS Terbuka.

Selain piala Murray mengantongi hadiah uang sebesar 2,4 juta dolar. Dan jurubicara Istana Buckingham mengatakan, ia dapat memastikan bahwa Ratu Elizabeth telah mengirim pesan pribadi kepada Murray atas kemenangannya tersebut.

Andy Murray, petenis pertama Inggris dalam 77 tahun yang berhasil mengangkat Piala All England Club di Wimbledon.
XS
SM
MD
LG