Tautan-tautan Akses

Inggris “Berubah Sikap” dalam Sengketa Abu Qatada


Foto tertanggal 17/4/2012 ini memperlihatkan Abu Qatada di dalam mobil usai menghadiri persidangannya di London.
Foto tertanggal 17/4/2012 ini memperlihatkan Abu Qatada di dalam mobil usai menghadiri persidangannya di London.

Sejumlah pengamat menyebut adanya “perubahan sikap" pemerintah Inggris dalam sengketa hukum selama lebih dari satu dekade dengan Abu Qatada.

Dalam sidang jaminan di London hari Jumat, pengacara ulama militan Yordania Abu Qatada mengatakan kliennya bersedia untuk kembali ke Yordania dan menghadapi tuduhan terorisme, jika parlemen Yordania meratifikasi perundingan perjanjian baru dengan Inggris yang melarang penggunaan bukti-bukti yang diperoleh melalui penyiksaan.

Inggris berusaha mendeportasi Qatada kembali ke Yordania sejak ia didakwa melakukan terorisme di Inggris tahun 1999, dalam sebuah sidang tanpa kehadirannya. Tapi berbagai pengadilan telah memblokir upaya itu, termasuk Mahkamah HAM Eropa, yang mengatakan bukti yang diperoleh melalui penyiksaan diduga telah digunakan dalam pengadilan. Ada klaim bahwa pernyataan dari orang-orang yang disiksa telah digunakan dalam mengadili Abu Qatada.

Abu Qatada kemungkinan akan diadili ulang jika ia kembali ke Yordania. Bulan lalu, Menteri Dalam Negeri Inggris Theresa May memberitahu parlemen ia telah merundingkan perjanjian baru dengan Yordania yang akan memastikan setiap bukti yang diperoleh melalui penyiksaan tidak akan digunakan dalam pengadilan ulang.

“Saya dapat memberitahu parlemen bahwa saya telah menandatangani perjanjian bantuan hukum timbal balik yang komprehensif dengan Yordania. Perjanjian ini sepenuhnya timbal balik, memberi manfaat yang cukup besar bagi kedua negara, dan mencerminkan komitmen bersama kami untuk mengatasi kejahatan internasional,” kata May.

Jika parlemen Yordania meratifikasi perjanjian itu, yang prosesnya bisa berbulan-bulan, Abu Qatada mungkin akan dideportasi. Tapi dia masih bisa menggugat di pengadilan Inggris dan Eropa. Sidang penawaran hari Jumat tampaknya diatur agar Qatada berjanji tidak akan menggugat, dalam upaya meyakinkan pengadilan agar membiarkannya keluar dari penjara untuk sementara waktu.

Peneliti tamu di Kings’s College di London, James Foley, mengatakan sidang penawaran hari Jumat mungkin signifikan, tetapi memperingatkan itu bukan pertanda bahwa kasus ini segera berakhir.

“Yordania telah melakukan usaha hukum yang substansial - larangan ketat penggunaan bukti yang diperoleh melalui penyiksaan. Orang-orang akan berasumsi bahwa Qatada akan memperjuangkan kasusnya secara tuntas, seperti yang dilakukan dalam 10 tahun ini. Saya tidak akan mengesampingkan perkembangan yang berpotensi bisa lebih memalukan bagi pemerintah Inggris nantinya jika Abu Qatada berubah pikiran,” demikian kata James Foley.

Foley juga mengatakan pemerintah Inggris sepertinya tidak mungkin menerima kesepakatan apapun untuk memberi jaminan, dan pengadilan mungkin tidak akan menerima tawaran pengacara sebagai pertimbangan, perhatiannya justru pada apakah Abu Qatada mungkin mencoba melarikan diri. Sidang berikutnya ditetapkan tanggal 20 Mei.

Recommended

XS
SM
MD
LG