Tautan-tautan Akses

Indonesia Tingkatkan Keamanan Natuna Setelah PBB Tolak Klaim Beijing


Presiden Joko Widodo mengunjungi Kepulauan Natuna di bulan Juli. (Foto: dok.)
Presiden Joko Widodo mengunjungi Kepulauan Natuna di bulan Juli. (Foto: dok.)

Indonesia akan meningkatkan keamanan secara signifikan di sekitar pulau-pulau di Laut Cina Selatan di mana bentrokan dengan kapal-kapal China terjadi beberapa kali. Demikian diungkapkan Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu, Rabu (13/7), satu hari setelah keabsahan klaim Beijing di laut itu ditolak pengadilan arbitrase PBB.

Dalam wawancara dengan AFP, di sela-sela Dialog Shangri-La di Singapura Juni lalu, Ryamizard mengatakan, meningkatkan pertahanan di kepulauan Natuna – yang terletak di Laut Cina Selatan – berarti melibatkan pengerahan kapal perang, jet tempur F-16, misil darat ke udara, radar, dan pesawat nirawak, serta pembangunan pelabuhan baru dan perbaikan landasan pacu. Ia juga sempat mengatakan, peningkatan militer yang telah dimulai dalam beberapa bulan terakhir ini akan selesai dalam waktu kurang dari satu tahun.

Indonesia semakin marah terhadap China atas sejumlah insiden belakangan ini yang melibatkan intrusi kapal-kapal China ke perairan Indonesia. Bulan lalu, Presiden Joko Widodo mengunjungi Natuna dan melangsungkan pertemuan terbatas kabinet di atas sebuah kapal perang untuk mengirimkan pesan ke China bahwa Jakarta serius membela kepulauan yang terpencil itu.

Selain perangkat militer, Ryamizard mengatakan, Indonesia akan mengirim satuan tugas angkatan udara dan laut serta batalion angkatan darat ke Natuna, segera setelah barak dan perumahan selesai dibangun. [ab/as]

XS
SM
MD
LG