Tautan-tautan Akses

Indonesia Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen di 2014


Target pertumbuhan ekonomi tujuh persen pada 2014 menjadi salah satu poin penting dari hasil rapat kerja Presiden dengan menteri dan gubernur se-Indonesia di Istana Presiden Tampaksiring, Gianyar, Bali. Target lainnya adalah memprioritaskan pembiayaan dalam negeri dalam melakukan pembangunan nasional.

Target pertumbuhan ekonomi tujuh persen menjadi salah satu hasil dari rapat kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan menteri dan gubernur se-Indonesia di Istana Presiden Tampaksiring, Gianyar, Bali. Salah satu langkah yang dipersiapkan untuk pencapaian target tersebut adalah pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, pembangunan sektor unnggulan dan pengembangan ekonomi khusus.

Target lainnya yang ditetapkan dalam rapat kerja tersebut yaitu pertumbuhan investasi sebesar 12 persen, pengurangan pengangguran sebesar lima hingga enam persen dan pengurangan kemiskinan sebesar delapan hingga sepuluh persen. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pengarahannya saat penutupan rapat kerja dengan menteri dan gubernur se-Indonesia di Istana Presiden Tampaksiring, Gianyar, Bali, Rabu siang juga mengungkapkan target pengurangan pembiayaan internasional dalam pembangunan nasional. Dimana pembiayaan pembangunan nasional akan lebih diprioritaskan dari pendanaan dalam negeri dan peningkatan investasi.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, “Di samping pembiayaan dalam negeri dan sumber-sumber dalam negeri, saya ingin memberikan perhatian dalam bidang investasi, penanaman modal baik dari dalam maupun dari luar negeri, kita memberikan ruang yang seluas-luasnya untuk penanaman modal dalam negeri."

Sedangkan Wakil Presiden Boediono menyampaikan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tujuh persen Indonesia membutuhkan dana investasi sebesar 2.000 trilyun rupiah per tahun. Namun dari kebutuhan dana tersebut hanya 15-17 persen yang dapat dianggarkan melalui APBN dan APBD.

"Sisanya adalah dari luar APBN dan APBD, ini berarti investasi yang berasal dari luar APBN dan APBD yang harus kita garap dengan cermat," tambah Boediono.

Sementara Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan secara umum kondisi Bali masih diatas rata-rata nasional baik dari segi pertumbuhan ekonomi maupun pengurangan pengangguran. Namun, masalah utama yang dihadapi Bali saat ini adalah penyebaran virus HIV/AIDS.

”Solusi kita, pendidikan dan pencegahan itu yang paling penting, bagaimana keluarga mampu mempertahankan eksistensi keluarganya dan mencegah anak muda kita untuk larut dalam pergaulan yang menjuruh ke HIV/AIDS," ujar Made.

Sementara dalam rapat kerja Presiden dengan para menteri dan gubernur se-Indonesia juga dibahas program-program pencapaian Sasaran Pembangunan Milenium (MDG), di mana salah satunya adalah pemberantasan kemiskinan dan kelaparan.

XS
SM
MD
LG