Tautan-tautan Akses

Indonesia dan Australia Pulihkan Hubungan Militer


Presiden Joko Widodo dan PM Australia Malcolm Turnbull memberikan konferensi pers bersama di Sydney, Australia, Minggu (26/2). (AP/Rick Rycroft)
Presiden Joko Widodo dan PM Australia Malcolm Turnbull memberikan konferensi pers bersama di Sydney, Australia, Minggu (26/2). (AP/Rick Rycroft)

Pemerintah Indonesia dan Austrlia mengatakan hari Minggu (26/2) bahwa hubungan-hubungan militer secara penuh antara kedua negara telah dipulihkan, setelah militer Indonesia menangguhkan kerjasama Januari karena bahan pengajaran yang "menghina" di sebuah markas militer Australia.

Perdana Menteri Malcolm Turnbull membuat pengumuman tersebut didampingi Presiden Joko Widodo, yang tiba di Australia untuk kunjungan pertamanya sebagai presiden.

“Presiden Widodo dan saya telah sepakat untuk memulihkn secara penuh kerjasama pertahanan, pertukaran pelatihan dan aktivitas-aktivitas," ujar Turnbull dalam konferensi pers di Sydney.

Kunjungan Presiden Jokowi ke Australia terjadi kurang dari dua bulan setelah hubungan militer ditangguhkan, sebuah peristiwa yang perselisihan diplomatik minor dan memunculkan permintaan maaf dari kepala militer Australia bulan Februari. Kerjasama militer antara kedua negara telah berkisar dari pelatihan gabungan dan kerjasama kontraterorisme untuk melindungi perbatasan.

Materi "menghina" itu menyarankan agar Papua seharusnya merdeka, dan selain itu ada pernyataan yang mengolok-olok Pancasila.

Indonesia dan Australia memiliki sejarah hubungan yang tidak mulus, namun kedua pemimpin hari Minggu ingin menekankan komitmen mereka terhadap hubungan yang kuat.

"Hubungan dinamis dapat dibuat ketika kedua negara memiliki penghormatan terhadap integritas wilayah masing-masing, tidak mencampuri urusan domestik masing-masing dan kemampuan untuk membangun kemitraan yang sama-sama menguntungkan," ujar Presiden.

Membahas Perdagangan

Meskipun fokus utama kunjungan itu adalah isu-isu keamanan dan ekonomi, termasuk penuntasan perjanjian perdagangan bebas bilateral pada akhir tahun, pembicaraan juga menyentuh pariwisata, keamanan dunia maya dan kaitan-kaitan sosial.

Presiden Jokowi bertemu dengan para pemimpin bisnis Australia Sabtu, mengatakan kepada mereka bahwa Indonesia adalah negara yang stabil untuk melakukan bisnis.

Turnbull mengatakan tarif-tarif untuk gula dari Australia dan pestisida serta herbisida dari Indonesia akan dipangkas. Ia juga memuji perubahan-perubahan peraturan ekspor untuk ternak Australia.

Presiden Jokowi mengatakan kepada surat kabar The Australian minggu ini bahwa ia ingin melihat apakah patroli-patroli gabungan dengan Australia di Laut China Selatan tidak memicu ketegangan yang lebih besar dengan China.

China, yang mengklaim hampir seluruh wilayah laut tersebut, membuat jengkel Indonesia tahun lalu dengan mengatakan kedua negara memiliki klaim bertindihan di perairan yang berdekatan, yakni Laut Natuna.

Para pemimpin tidak mengumumkan patroli gabungan hari Minggu, namun menekankan pentingnya mengatasi perselisihan dengan damai dan sesuai dengan hukum internasional.

"Sebagai negara-negara maritim dan perdagangan, Australia dan Indonesia merupakan mitra alami dengan kepentingan yang sama," ujar Turnbull.

Kerjasama kontraterorisme, terutama terkait kembalinya para pejuang asing dari zona konflik Suriah dan Irak, akan berlanjut, ujar Turnbull. [hd]

XS
SM
MD
LG