Tautan-tautan Akses

India akan Segera Adili 5 Tertuduh Pelaku Perkosaan


Polisi India berjaga-jaga di komplek Pengadilan Distrik di mana pengadilan cepat dibentuk hari Rabu untuk menyidangkan kasus perkosaan dan pembunuhan atas perempuan di New Delhi, India (3/1).
Polisi India berjaga-jaga di komplek Pengadilan Distrik di mana pengadilan cepat dibentuk hari Rabu untuk menyidangkan kasus perkosaan dan pembunuhan atas perempuan di New Delhi, India (3/1).

Polisi India telah menuduh lima tersangka pelaku perkosaan dan pembunuhan atas perempuan berusia 23 tahun di New Delhi. Kelimanya akan diadili dalam pengadilan cepat yang baru dibentuk.

Dua minggu lebih setelah perkosaan kelompok terhadap seorang perempuan berusia 23 tahun di New Delhi, hari Kamis polisi mengajukan tuduhan terhadap lima dari enam tersangka yang ditangkap karena kejahatan itu. Perempuan itu meninggal karena cedera berat yang dialaminya ketika diserang dan dipukuli secara brutal di sebuah bis yang sedang melaju.

Polisi New Delhi mengatakan mereka menuntut hukuman mati bagi para tertuduh itu jika mereka dinyatakan bersalah. Mereka dikenai tuduhan pemerkosaan kelompok, pembunuhan dan penyerangan.

Tersangka keenam diyakini masih di bawah umur dan akan diadili dalam pengadilan anak-anak.

Kasus itu akan disidangkan dalam pengadilan cepat khusus yang dibentuk hari Selasa oleh Departemen Kehakiman India yang menangani kejahatan terhadap perempuan.

Persidangan dalam pengadilan ini akan dilakukan dengan cepat untuk menyelesaikan kasus itu secepatnya - sebagian orang memperkirakan kasus akan selesai akhir bulan depan. Ini akan menjadi sebuah rekor bagi India di mana persidangan bisa berlangsung sampai bertahun-tahun karena kasus yang bertumpuk-tumpuk.

Pemerintah telah menjanjikan pengadilan secepatnya setelah meluasnya kemarahan publik yang tidak terduga atas pemerkosaan brutal itu.

Ranjana Kumari, Kepala Pusat Penelitian Sosial di New Delhi, mengatakan, penundaan yang sangat lama dalam memutuskan kasus, dan rendahnya tingkat penghukuman merupakan alasan-alasan utama mengapa mereka yang dituduh melakukan perkosaan sering tidak dihukum.

“Kami memiliki 75.000 kasus tidak lazim yang masih tertunda di berbagai bagian di India pada tingkat yang berbeda, jadi kecuali sistem peradilan ditertibkan dan kita mendapat pengadilan yang cepat, kasus ini akan terus terjadi, dan akan ada kemarahan dan rasa frustrasi yang lebih besar, karena hukum tidak berfungsi sebagai alat pencegah, dan orang tidak akan takut pada hukum,” ujarnya.

Pengadilan cepat di mana kasus itu akan disidangkan adalah yang pertama dari lima pengadilan khusus yang dibentuk di ibukota India. Pengadilan-pengadilan ini akan menyidangkan kasus-kasus penyerangan seksual dan kejahatan lain terhadap perempuan untuk menghindari sistem peradilan yang macet di pengadilan biasa.

Asosiasi Pengacara India mengatakan tidak akan membela keenam tersangka karena sifat kejahatan mereka, tetapi pemerintah diperkirakan akan menunjuk pengacara untuk membela para tersangka.

Demonstrasi massa besar-besaran menentang perkosaan oleh kelompok itu mengejutkan pemerintah, dan menyebabkan pihak berwenang bertindak lebih banyak untuk menangani kejahatan terhadap perempuan dan memastikan keamanan mereka.
XS
SM
MD
LG