Tautan-tautan Akses

IMF: Ancaman Krisis Keuangan Dunia Mereda


Menurut Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde, dunia terhindar dari kondisi terburuk dan ekonomi dunia tidak lagi terlihat parah seperti sebelumnya (21/4).
Menurut Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde, dunia terhindar dari kondisi terburuk dan ekonomi dunia tidak lagi terlihat parah seperti sebelumnya (21/4).

Meski terjadi pemulihan yang tidak merata antara negara maju dan berkembang, Presiden Bank Dunia dan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan krisis keuangan global banyak berkurang.

Ekonomi dunia tumbuh pada laju yang sedikit lebih lamban daripada yang semula diperkirakan IMF bulan Januari. Namun pejabat-pejabat tinggi keuangan yang berada di Washington untuk menghadiri pertemuan tahunan Musim Semi menghadapi kondisi ekonomi yang tidak terlalu mengancam, kata Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde.

“Dengan melihat apa yang ada di balik angka-angka, kami yakin kami telah terhindar dari kondisi terburuk, dan ekonomi dunia tidak lagi terlihat parah seperti sebelumnya,” ujar Lagarde.

Namun Lagarde menambahkan, membaiknya kondisi keuangan di Amerika, Eropa, dan Jepang masih belum menunjukkan pemulihan yang berkelanjutan.

“Di zona euro, para pembuat kebijakan telah mencapai keberhasilan besar dalam jangka waktu pendek. Prioritasnya sekarang adalah membenahi sistem perbankan ke arah penyatuan. Jepang yang punya ruang gerak tersendiri, baru-baru ini mengumumkan kerangka meredakan krisis moneter yang ambisius, yang dari sudut pandang kami, merupakan langkah positif. Tetapi itu saja tidak cukup,” tambahnya.

Hari Jumat, menteri-menteri keuangan dari 20 negara yang perekonomiannya terbesar di dunia mendukung upaya Jepang untuk mendongkrak ekonominya yang macet. Namun paket stimulus yang diberlakukan para pemimpin Jepang juga mendevaluasi mata uang yen – menjadikan produk buatan Jepang murah di pasar dunia. Dalam komunike resmi, negara-negara G-20 mengatakan akan memantau dampak kebijakan Jepang dan akan mengambil langkah perbaikan apabila diperlukan.

Perhatian besar juga diarahkan pada Tiongkok, yang mengalami pertumbuhan yang lebih rendah dari yang diperkirakan pada kuartal pertama tahun ini. Namun Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim mengatakan tidak khawatir. Ia mengatakan, “Kami telah bekerja sama dengan Tiongkok mengenai laporan tahun 2030 yang secara khusus menunjukkan strategi yang diambil untuk melangkah ke depan. Pengertian kami adalah pemimpin Tiongkok sangat memusatkan perhatian untuk melakukan hal-hal yang akan membangun landasan bagi pertumbuhan masa depan.”

Para pembuat kebijakan keuangan tingkat tinggi dunia juga diperkirakan akan mengamati keberhasilan kebijakan pengurangan utang di seluruh dunia. Sebagian pakar ekonomi mengatakan kebijakan pengetatan anggaran, khususnya di Eropa, akan membantu mengurangi beban utang di beberapa negara, dengan mengorbankan pertumbuhan ekonomi.

Recommended

XS
SM
MD
LG