Tautan-tautan Akses

Ilmuwan: Pengurangan Polutan Perlambat Kenaikan Permukaan Air Laut


Pembangkit listrik dengan bahan bakar pembakaran batu bara menghasilkan gas polutan. (Foto: Ilustrasi)
Pembangkit listrik dengan bahan bakar pembakaran batu bara menghasilkan gas polutan. (Foto: Ilustrasi)

Para ilmuwan mengatakan pengurangan polutan lain selain CO2 dapat memperlambat laju pemanasan iklim dan mengurangi kenaikan permukaan air laut.

Masih ada waktu untuk memperlambat naiknya permukaan air laut di seluruh dunia, menurut laporan baru dari para ilmuwan iklim, dan strategi mereka tidak terpusat pada karbon dioksida.

CO2 yang meningkat di atmosfer dan memerangkap panas matahari dalam seabad ini dituding menyebabkan cairnya gletser, tipisnya lapisan es dan naiknya permukaan air laut sekarang ini. Tetapi polutan lain pemerangkap panas lebih berdampak jangka pendek, dan menurut peneliti, mengurangi emisi itu akan menjadi cara yang lebih ampuh dalam memperlambat laju pemanasan iklim dan mengurangi kenaikan permukaan air laut.

Ilmuwan menyebut metana, ozon troposfer, hidrofluorokarbon dan karbon hitam, sebagai polutan yang bisa disasar dengan teknologi yang sudah ada supaya pelepasan mereka bisa dikurangi secara drastis.

Segera menerapkan strategi itu bisa mengurangi pemanasan suhu hingga 50 persen menjelang 2050, ujar mereka, dan mengurangi kenaikan permukaan laut antara 22 dan 42 persen menjelang akhir abad ini. Menunda pemotongan emisi akan mengurangi dampak yang menguntungkan.

Dalam laporan yang diterbitkan dalam Nature Climate Change, peneliti menekankan, karbon dioksida masih merupakan faktor paling penting dalam kenaikan permukaan air laut dalam jangka panjang.
XS
SM
MD
LG