Tautan-tautan Akses

Ilmuwan AS Temukan Terobosan Baru untuk Pengobatan HIV/AIDS


Seorang petugas tengah membuka sebuah kotak berisi sel-sel darah yang sudah dibersihkan dari protein dari dalam lemari pendingin, untuk diuji coba di "Perelman School of Medicine" di Philadelphia, Januari 2013 (Foto: dok)
Seorang petugas tengah membuka sebuah kotak berisi sel-sel darah yang sudah dibersihkan dari protein dari dalam lemari pendingin, untuk diuji coba di "Perelman School of Medicine" di Philadelphia, Januari 2013 (Foto: dok)

Sejumlah ilmuwan Amerika mengembangkan dua pengobatan menjanjikan yang kemungkinan kelak bisa menyembuhkan AIDS.

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan New England Journal of Medicine, para dokter di Universitas Pennsylvania mengambil sel-sel darah selusin pasien HIV dan menggunakan sebuah teknik untuk mengenyahkan protein yang memungkinkan virus itu menempel pada sel-sel darah. Dokter menyuntikkan kembali sel-sel darah itu ke tubuh para pasien, dan kemudian membebaskan mereka dari pengobatan anti-virus selama sebulan.

Virus itu kembali muncul di semua pasien, kecuali satu orang. Namun dokter mendapati bahwa sel-sel darah yang telah diberi diterpi nampaknya terlindung dari virus itu. Hasil dari studi itu menunjukkan bahwa beberapa pasien HIV bisa dibebaskan dari pengobatan harian yang dimaksudkan untuk mengontrol infeksi mereka.

Sementara itu, sejumlah dokter pada konferensi AIDS di Boston, Rabu (5/3), mengumumkan bahwa bayi kedua di Amerika yang terlahir dengan HIV menunjukkan tidak adanya tanda keberadaan virus itu dalam tubuhnya berkat perlakuan obat-obatan agresif yang diberikan segera setelah ia dilahirkan di sebuah rumah sakit di Los Angeles tahun lalu.

Kasus seperti ini pertama kali dilaporkan terjadi di negara bagian Mississippi, dimana seorang bayi perempuan yang terinfeksi HIV diberi perlakuan obat anti-virus sekitar 30 jam setelah ia dilahirkan. Dokter terus memberi perlakuan itu hingga ia berusia 18 bulan, sampai ibunya berhenti membawanya ke klinik pengobatan.

Ketika ibu itu kembali membawanya untuk pengobatan beberapa bulan kemudian, doktor mendapati tidak adanya tanda-tanda HIV dalam sel darah bayi itu. Anak itu kini berusia tiga tahun dan masih bebas HIV.
XS
SM
MD
LG