Tautan-tautan Akses

Yayasan Satwa Liar: Puluhan Ribu Gajah Dibunuh Setiap Tahunnya


Yayasan Satwa Liar Afrika mensponsori acara Hari Gajah Sedunia di Karen, Kenya 9 Agustus 2014. (Foto: Immanuel Muasya/Benuels Photography)
Yayasan Satwa Liar Afrika mensponsori acara Hari Gajah Sedunia di Karen, Kenya 9 Agustus 2014. (Foto: Immanuel Muasya/Benuels Photography)

12 Agustus adalah Hari Gajah Sedunia. Diperkirakan hanya ada 500.000 gajah yang hidup di Afrika. Angka itu turun dari 1,2 juta di tahun 1980an, karena perburuan terus berlangsung.

Beatrice Karanja dari Yayasan Satwa Liar Afrika mengatakan Hari Gajah Sedunia adalah upaya untuk menyelamatkan hewan ikonik tersebut.

“Yang kami harapkan adalah meningkatkan kesadaran tentang keadaan buruk gajah di Afrika dan tingginya tingkat berkurangnya gajah, yang cukup fenomenal. Afrika kehilangan 35.000 gajah tahun lalu. Dan apabila kita tetap seperti ini, kita tidak akan melihat gajah lagi di alam bebas pada tahun 2025.”

Berbicara dari Nairobi, Karanja mengatakan semakin meningkatnya kesadaran tentang keadaan buruk gajah dimulai dari diri sendiri.

“Bahkan di sini, Kenya, kalau Anda berbicara pada khalayak umum mereka tidak sadar akan lajunya penurunan populasi gajah dan bagaimana mereka mungkin bisa punah. Jadi, kami meminta saudara-saudara di Kenya untuk mengambil peran secara sadar untuk menyerukan perubahan drastis dalam penyusunan kebijakan dan legislasi yang bisa memastikan agar kita tidak kehilangan spesies ikonik ini,” ujarnya.

Perburuan dipicu oleh permintaan gading, terutama di Asia. Gading digunakan sebagai obat tradisional dan sebagai simbol status.

“Perburuan hampir seperti militer, para pemburu menggunakan senjata kaliber tinggi, peralatan canggih untuk melacak, GPS atau kacamata malam, dan lain sebagainya. Jadi tantangannya adalah ketika para penjaga hutan tidak punya peralatan yang sama untuk melawan para pemburu ini. Kita membutuhkan lebih banyak penjaga dan kita butuh peraturan dan undang-undang yang lebih kuat,” ujarnya.

Karanja menambahkan bahwa kampanye kesadaran tentang gajah juga membutuhkan kemauan dan komitmen pemerintah Afrika.

Upaya anti-perburuan bisa efektif. Contohnya patroli darat dan udara telah mengurangi perburuan sampai 50 persen di Taman Nasional Lower Zambezi di Zambia. Sekitar 2.200 gajah hidup di taman tersebut. Berkat upaya anti-perburuan juga, populasi gajah dilaporkan meningkat di ekosistem Amboseli, Kenya selatan.

Presiden Obama baru-baru ini mengeluarkan perintah eksekutif untuk meluncurkan prakarsa anti-perburuan senilai $10 juta. Sebuah satuan tugas akan mengalokasikan uangnya untuk negara-negara Afrika dan membantu mengembangkan strategi AS menentang penyelundupan satwa liar.

Baru-baru ini, dua negara bagian AS, New York dan New Jersey, meloloskan dua undang-undang melarang penjualan dan pembelian produk-produk gading.

Pada 9 Agustus di Brookhouse School di Karen, Kenya, sebuah perayaan diadakan untuk menghormati gajah Afrika. Karanja mengatakan pentingnya membuat anak-anak terlibat dalam upaya-upaya untuk menyelamatkan gajah.

“Kami ingin berbicara dengan mereka karena kami akan memberikan tongkat estafet untuk menjaga alam liar dan satwa liar pada mereka. Jadi penting sekali mereka terlibat lebih cepat dan mereka memahami masalahnya,” ujarnya.

Walaupun 12 Agustus adalah Hari Gajah Sedunia, para ahli konservasi juga meningkatkan kesadaran tentang badak. Di Afrika Selatan, rumah bagi badak Afrika, lebih dari 1.000 dibunuh tahun lalu.

Dalam berita terkait, Afrika Selatan berencana untuk mengevakuasi ratusan badak dari Taman Nasional Kruger ke lokasi yang lebih aman. Badak-badak tersebut telah menjadi target pemburu bahkan di perbatasan taman tersebut. Para pihak yang berwenang mengatakan sebanyak 500 badak mungkin direlokasi ke taman-taman lain dan area komunal lainnya. Negara-negara tetangga juga mungkin bisa menjadi tempat yang aman.

XS
SM
MD
LG