Tautan-tautan Akses

Hamas Tolak Fayyad Pimpin Pemerintahan Baru Palestina


Kelompok Hamas menolak PM Salam Fayyad (atas) menjadi pemimpin pemerintahan persatuan Palestina yang baru.
Kelompok Hamas menolak PM Salam Fayyad (atas) menjadi pemimpin pemerintahan persatuan Palestina yang baru.

Hamas menuduh tokoh faksi Fatah, PM Salam Fayyad, telah menenggelamkan wilayah Tepi Barat, Palestina ke dalam utang.

Kelompok militan Islam Palestina Hamas mengatakan telah menolak calon yang diusulkan oleh saingan sekuler Fatah sebagai kepala pemerintah persatuan di masa depan.

Fatah hari Sabtu mencalonkan Perdana Menteri yang sekarang menjabat, Salam Fayyad, seorang politikus independen, sebagai kandidat untuk memimpin pemerintahan baru.

Fayyad adalah seorang ekonom berpendidikan Amerika dan mantan pejabat Dana Moneter Internasional yang dihormati oleh para donor asing. Ia juga dihargai karena membentuk instansi-instansi pemerintah yang diperlukan untuk kenegaraan Palestina.

Seorang pejabat Hamas hari Minggu mengatakan Fayyad tidak layak menududuki jabatan perdana menteri karena dia "telah menjerumuskan Tepi Barat ke dalam utang besar." Salah Bardawil juga menuduh ia bekerja sama dengan Amerika dan Israel dalam penindakan kelompok Hamas di Tepi Barat yang dikuasai Fatah.

Pejabat dari Fatah dan Hamas akan bertemu hari Selasa di Kairo untuk memulai proses pemilihan kabinet baru, diawali dengan perdana menteri.

Hamas memerintah Gaza sejak mereka merebut Tepi Barat pada tahun 2007, dan baru-baru ini menandatangani perjanjian rekonsiliasi yang ditengahi oleh Mesir untuk membentuk pemerintahan persatuan dengan Fatah.

Hamas selama ini tidak ikut dalam proses perdamaian Israel-Palestina dan bersikap memusuhi Israel. Departemen Luar Negeri Amerika menganggap Hamas sebagai organisasi teroris.

XS
SM
MD
LG