Tautan-tautan Akses

Gerakan Protes Muslim Ethiopia Berangsur Reda


Pasukan Ethiopia melakukan patroli di jalanan ibukota Addis Ababa (foto: dok). Warga Muslim Ethiopia memrotes campur tangan pemerintah dalam urusan agama.
Pasukan Ethiopia melakukan patroli di jalanan ibukota Addis Ababa (foto: dok). Warga Muslim Ethiopia memrotes campur tangan pemerintah dalam urusan agama.

Gerakan protes Muslim Ethiopia berangsur reda sejak penangkapan beberapa penyelenggaranya dua minggu lalu di Addis Ababa.

Sekelompok kecil Muslim mulai mengorganisir demonstrasi di beberapa masjid di ibukota Ethiopia awal tahun ini untuk memrotes campur tangan pemerintah dalam urusan agama.

Di antara tuntutan mereka, para pengunjuk rasa menyerukan agar pemilihan baru bagi Dewan Tertinggi Urusan Islam negara itu diadakan di masjid, bukan di kantor pemerintah.

Ketegangan mencapai puncaknya pada tanggal 13 Juli, ketika pemerintah menggerebek pertemuan di Masjid Awalia di Addis Ababa, di mana pejabat pemerintah mengatakan para pemimpin Muslim sedang merencanakan protes lebih lanjut.

Pemerintah Ethiopia mengatakan lebih dari 70 orang ditahan dalam operasi itu, termasuk anggota komite organisasi pusat masjid itu.

Seminggu kemudian, ribuan Muslim berkumpul di Masjid Anwar untuk memrotes penangkapan itu. Lebih banyak lagi aktivis ditahan menyusul bentrokan dengan polisi.

Komisaris Polisi Federal Workneh Gebeyehu, dalam pidato televisi, menyalahkan komite masjid karena menghasut kerusuhan itu.

Ia mengatakan, bahkan sebelum penangkapan itu, para "anggota komite mendesak orang lain untuk mengikuti jejak mereka, karena itu orang-orang yang ditahan di Masjid Anwar telah diorganisir oleh panitia." Ia mengatakan penyelidikan polisi "menunjukkan seluruh gerakan itu terkait dengan ekstremisme."

Protes telah mereda sejak penangkapan itu, tetapi belum berakhir sepenuhnya.

Seorang wartawan VOA mengatakan, para demonstran berdiri diam di luar Masjid Anwar dengan tangan disilangkan, seolah-olah sedang ditangkap, atau dengan tangan menutupi mulut mereka.

Sekarang, gerakan ini telah memasuki ranah politik dengan dukungan dari oposisi, Partai Persatuan Ethiopia.

Ketua Partai Hailu Shawel dituduh menghasut protes kekerasan menyusul pemilu tahun 2005 yang kontroversial, dan dikenai tahanan rumah. Ia melihat kesamaan dalam gerakan protes Muslim dengan perjuangan partainya melawan pemerintah Ethiopia.

Ethiopia adalah negara yang mayoritas penduduknya Kristen. Warga Muslim jumlahnya sekitar sepertiga dari penduduk.

Recommended

XS
SM
MD
LG