Warga Georgia hari Minggu memilih presiden baru yang akan mengakhiri pemerintahan Mikhail Saakashvili yang penuh gejolak selama 10 tahun ini.
23 kandidat bersaing memperebutkan jabatan itu, dengan Giorgi Margvelashvili dianggap sebagai calon terdepan. Dia adalah kandidat pilihan Perdana Menteri Bidzina Ivanishvili.
Pilihan Saakashvili untuk menggantikannya adalah David Bakradze, mantan Ketua DPR. Kandidat unggulan ketiga, Nino Burjanadze, anggota yang disebut Revolusi Mawar yang membawa Saakashvili meraih kekuasaan.
Koalisi Ivanishvili mengalahkan partai Saakashvili dalam pemilihan parlemen tahun lalu. Perdana menteri itu mengatakan ia akan mengundurkan diri bulan depan dan mencalonkan perdana menteri baru, yang berdasarkan sistem parlementer baru Georgia akan menerima sebagian besar kekuasaan yang sebelumnya dipegang oleh presiden.
Pihak berwenang Georgia menjanjikan pemilu yang bebas dan adil, dan tiga LSM terkemuka di Georgia mengatakan pelanggaran undang-undang pemilu turun 80 persen dibanding dengan pemilu parlemen tahun 2012.
Kepala misi Georgia di Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa mengatakan Georgia adalah "contoh baik dari satu-satunya transisi damai karena pemilu di bekas negara Soviet."
Konstitusi melarang Saakashvili menjabat untuk ketiga kalinya. Dia terpilih sebagai presiden semasa pergolakan yang memaksa Presiden Eduard Shevardnadze mundur tahun 2004.
Semasa jabatannya, Saakashvili yang pro-Barat mengupayakan reformasi ekonomi dan pemberantasan korupsi, tapi dia juga pernah memimpin perang singkat dengan Rusia dan menghadapi tuduhan pelanggaran HAM.
23 kandidat bersaing memperebutkan jabatan itu, dengan Giorgi Margvelashvili dianggap sebagai calon terdepan. Dia adalah kandidat pilihan Perdana Menteri Bidzina Ivanishvili.
Pilihan Saakashvili untuk menggantikannya adalah David Bakradze, mantan Ketua DPR. Kandidat unggulan ketiga, Nino Burjanadze, anggota yang disebut Revolusi Mawar yang membawa Saakashvili meraih kekuasaan.
Koalisi Ivanishvili mengalahkan partai Saakashvili dalam pemilihan parlemen tahun lalu. Perdana menteri itu mengatakan ia akan mengundurkan diri bulan depan dan mencalonkan perdana menteri baru, yang berdasarkan sistem parlementer baru Georgia akan menerima sebagian besar kekuasaan yang sebelumnya dipegang oleh presiden.
Pihak berwenang Georgia menjanjikan pemilu yang bebas dan adil, dan tiga LSM terkemuka di Georgia mengatakan pelanggaran undang-undang pemilu turun 80 persen dibanding dengan pemilu parlemen tahun 2012.
Kepala misi Georgia di Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa mengatakan Georgia adalah "contoh baik dari satu-satunya transisi damai karena pemilu di bekas negara Soviet."
Konstitusi melarang Saakashvili menjabat untuk ketiga kalinya. Dia terpilih sebagai presiden semasa pergolakan yang memaksa Presiden Eduard Shevardnadze mundur tahun 2004.
Semasa jabatannya, Saakashvili yang pro-Barat mengupayakan reformasi ekonomi dan pemberantasan korupsi, tapi dia juga pernah memimpin perang singkat dengan Rusia dan menghadapi tuduhan pelanggaran HAM.