Gael Monfils mengikuti aturannya sendiri. Petenis Perancis itu melakukan hal-hal di lapangan yang tidak pernah, atau tidak dapat, dilakukan oleh orang lain.
Ia memiliki kecepatan dan ketangkasan yang tinggi di lapangan, dengan gaya-gaya melayang dan menunduk yang spektakuler. Ia minum soda pada saat istirahat pertandingan, sambil mengangkat kaleng minuman untuk mengajak bersulang agennya. Saat ini ia tidak memiliki pelatih, sementara beberapa pemain bahkan memiliki dua pelatih.
Yang tidak pernah Monfils lakukan, meski ia berbakat -- dan karena dalam beberapa hal ia terlihat lebih menghargai gaya dibandingkan substansi -- adalah mencapai final Grand Slam. Ia mengambil langkah lebih dekat kali ini saat dengan mengejutkan mengalahkan pemain nomor tujuh dunia, Grigor Dimitrov, pada pertandingan putaran keempat turnamen AS Terbuka, Selasa (2/9).
Monfils yang ada di posisi 20 tampak lebih matang dan bermain lebih berhati-hati dan lebih serius. Tapi pria Perancis, yang akan menghadapi Roger Federer untuk mendapat spot di semifinal, menolak anggapan itu.
"Saya masih sama. Mungkin saya lebih beruntung saja. Saya belum berubah banyak, jujur saja. Saya bermain lebih baik saja hari ini, tapi saya masih sama," ujar Monfils.
Pada akhirnya tentu saja siapa yang menang, sesuatu yang tidak selalu berarti untuk Monfils.
"Bagi saya, tenis itu olahraga. Ini bukan pekerjaan, ini olahraga," ujarnya.
Sementara itu, Federer maju ke perempat final AS Terbuka untuk ke-10 kalinya dalam 11 tahun dengan mengalahkan pemain peringkat 17, Roberto Bautista Agut 6-4, 6-3, 6-2.
Pertandingan perempat final lainnya adalah antara Tomas Berdych dan Marin Cilic.
Untuk pemain perempuan, Peng Shuai dari China, Caroline Wozniacki dari Denmark maju ke babak selanjutnya. (AP)
