Tautan-tautan Akses

Fidel Castro Bersedia Bekerjasama dengan Amerika untuk Berantas Ebola


Fidel Castro
Fidel Castro

Bekas pemimpin Kuba Fidel Castro mengatakan, negara pulau Karibia akan dengan senang bekerjasama dengan Amerika dalam memberantas Ebola di Afrika Barat.

Dalam tulisannya di media pemerintah hari Sabtu (18/10), mantan pemimpin Kuba Fidel Castro yang kini berusia 88 tahun mengatakan kerja sama dengan Amerika akan menjadi kepentingan demi “perdamaian di dunia,” dan bukan upaya untuk menyelesaikan masalah antara Amerika dan Kuba.

Penyiar televisi Kuba membacakan pernyataan Fidel Castro yang diudarakan.

Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry memuji usaha Kuba hari Jumat (17/10) atas responnya yang mengesankan terhadap krisis Ebola, dengan mengatakan bahwa “Kuba negara yang hanya berpenduduk 11 juta orang telah mengirim 165 ahli kesehatan dan berencana mengirim hampir 300 lagi ke Afrika Barat yang dilanda keras oleh Ebola."

Tindakan pemerintah Kuba itu juga dipuji oleh rakyatnya. Yuri Garcia, seorang anggota satpam, mengatakan, “Jika tujuannya adalah untuk ikut mengatasi penyakit yang menjangkiti penduduk wilayah tertentu di dunia, saya kira meninggalkan perbedaan politik dan perbedaan sejarah yang mungkin ada merupakan tindakan positif. Dengan demikian kita bisa maju dan bekerjasama secara manusiawi dalam hal apa pun yang diperlukan.”

Kuba memiliki tradisi mengirim para dokter untuk membantu dalam berbagai keadaan darurat di seluruh dunia sejak revolusi di negara itu tahun 1959 yang membawa Fidel Castro ke tampuk kekuasaan.

Selain diplomasi medis, Kuba mengirimkan rombongan dokter ke luar negeri dengan imbalan uang atau barang, terutama minyak dari Venezuela, sehingga membuat ekspor jasa profesional itu sebagai sumber pendapatan tertinggi dari luar negeri.

Jorge Perez, Kepala Rumah Sakit penyakit tropis di mana para dokter Kuba dididik dan dilatih menangani penyakit Ebola mengatakan, ia yakin misi Amerika dan Kuba untuk memberantas Ebola bisa mengarah pada perbaikan hubungan diplomatik.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan lebih dari 4500 orang telah meninggal akibat Ebola di Afrika Barat. Para ahli kesehatan memperkirakan ribuan orang lagi akan meninggal akibat penyakit ini sebelum akhir tahun.

XS
SM
MD
LG