Tautan-tautan Akses

FBI Bongkar Piranti Lunak iPhone Milik Pelaku Penembakan 


Pegawai Apple (kanan) memberi instruksi kepada jurnalis mengenai penggunaan pemindai sidik jari pada iPhone.
Pegawai Apple (kanan) memberi instruksi kepada jurnalis mengenai penggunaan pemindai sidik jari pada iPhone.

Pemerintah mencari data sebagai bagian dari penyelidikan penembakan massal yang menewaskan 14 orang di California.

Departemen Kehakiman Amerika hari Senin (28/3) mengatakan telah mengakses data iPhone yang digunakan oleh pelaku penembakan di San Bernandino tahun lalu dan tidak lagi memerlukan bantuan Apple untuk membuka telepon tersebut.

Pengacara pemerintah meminta hakim California untuk membatalkan perintah yang mensyaratkan raksasa teknologi itu untuk membantu FBI membuka piranti lunak telepon tersebut. Pemerintah mencari data itu sebagai bagian dari penyelidikan penembakan massal yang menewaskan 14 orang.

Apple melawan perintah yang mewajibkannya membuat piranti lunak baru untuk membuka sandi keamanan dan mengakses telepon yang digunakan oleh salah seorang penembak, Sayed Rizwan Farook.

Sidang pengadilan yang dijadwalkan minggu lalu ditunda setelah pemerintah mengatakan perlu waktu untuk menguji cara lain itu sehingga tidak akan memerlukan bantuan Apple. Departemen Kehakiman hari Senin tidak menyebut siapa yang membantunya mengakses data tersebut atau cara apa yang digunakan.

Kemampuan penegak hukum untuk membuka iPhone lewat cara lain akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan hukum baru. Pengacara Apple mengatakan perusahaan itu ingin mengetahui cara yang digunakan untuk membuka piranti lunak telepon itu.

Tapi pembatalan proses persidangan itu bisa menghilangkan kemampuan Apple untuk secara sah meminta rincian cara yang digunakan FBI. Hal itu mungkin juga akan meningkatkan pertanyaan konsumen Apple dan industri teknologi mengenai kekuatan keamanan Apple dalam melindungi peralatannya. [my/ii]​

XS
SM
MD
LG