Tautan-tautan Akses

Eropa Buka Kembali Kesempatan bagi Ekspor Kelapa Sawit Indonesia


Pembicara pada diskusi mengenai kelapa sawit Indonesia, dari kiri: Mahendra Siregar (Wamenkeu), Shinta Kamdani (pengurus Kadin Indonesia bidang lingkungan hidup), Dr.Erfansjah (moderator dari WWF Indonesia), dan Julian Wilson (Dubes Uni Eropa untuk Indone
Pembicara pada diskusi mengenai kelapa sawit Indonesia, dari kiri: Mahendra Siregar (Wamenkeu), Shinta Kamdani (pengurus Kadin Indonesia bidang lingkungan hidup), Dr.Erfansjah (moderator dari WWF Indonesia), dan Julian Wilson (Dubes Uni Eropa untuk Indone

Eropa akan kembali membuka kesempatan Indonesia untuk mengekspor kelapa sawit setelah menghentikan sementara impor kelapa sawit dari Indonesia, karena dinilai ekspansi tanaman kelapa sawit di Indonesia merusak lingkungan.

Hal itu disampaikan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Julian Wilson, sementara menurut Wakil Menteri Keuangan, Mahendra Siregar, ekspor kelapa sawit sangat diandalkan bagi pemasukan negara.

Dalam diskusi Kerjasama Agri Bisnis termasuk Perdagangan Minyak Kelapa Sawit antara Indonesia dan Eropa yang berlangsung di Jakarta, Rabu, Wamenkeu Mahendra Siregar menegaskan ekspor kelapa sawit Indonesia ke berbagai negara adalah kegiatan ekonomi yang menjadi tumpuan devisa negara.

Pemerintah ditambahkan Wamenkeu, menyadari selain ekspansi tanaman kelapa sawit juga dibutuhkan pengembangan teknologi agar Indonesia tidak hanya menjadi produsen kelapa sawit namun mampu memproduksi turunan kelapa sawit diantaranya bahan bakar nabati.

Wamenkeu menambahkan, pemerintah juga akan berupaya memperbaiki berbagai kekurangan terkait ekspansi tanaman kelapa sawit agar kegiatan ekspor kelapa sawit terus meningkat.

Mahendra menegaskan, meski saat ini Indonesia sebagai produsen kelapa sawit terbesar dunia dan pengkespor terbesar dunia, pemerintah akan meningkatkan upaya perbaikan berbagai hal terkait industri kelap sawit, mulai dari pengembangan tanaman kelapa sawit ramah lingkungan, proses kelapa sawit melalui industri terbarukan dan mengembangakan kemitraan dengan berbagai negara untuk berbisnis kelapa sawit.

Dalam kesempatan sama, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Julian Wilson berpendapat sebagai negara penghasil kelapa sawit terbesar dunia pemerintah Indonesia harus lebih baik dalam mengeluarkan dan menjalankan kebijakan terutama terkait lingkungan.

Menurutnya industri dan lingkungan tidak dapat dipisahkan dalam menghadapi perdagangan global. Meski kegiatan ekspor impor kelapa sawit antara Indonesia dan Eropa terganggu sejak tiga tahun lalu, Dubes Julian Wilson menegaskan pihaknya siap melakukan kerjasama.

Dubes Julian Wilson menegaskan, negara-negara Eropa bersedia kembali bekerjasama dengan Indonesia untuk mencari solusi terbaik bagi kedua pihak dalam hal perdagangan produk kelapa sawit.

Saat ini Indonesia sebagai penghasil kelapa sawit terbesar dunia dan ditargetkan tahun ini mencapai 27 juta ton.

Negara tujuan ekspor yang diandalakan bagi Indonesia adalah Amerika dan negara-negara Eropa. Akibat dinilai merusak lingkungan, Amerika juga menghentikan sementara impor kelapa sawit dari Indonesia.

XS
SM
MD
LG