Tautan-tautan Akses

60 Juta Pengusaha Indonesia Belum Tersentuh Layanan Perbankan


Gubernur BI, Darmin Nasution dalam acara Forum Kebijakan Global Allience for Financial Inclusion (AFI) di Jimbaran Bali (27 September 2010).
Gubernur BI, Darmin Nasution dalam acara Forum Kebijakan Global Allience for Financial Inclusion (AFI) di Jimbaran Bali (27 September 2010).

Berdasarkan data Bank Indonesia, pengusaha yang belum tersentuh jasa layanan perbankkan tersebut sebagian besar adalah usaha mikro, kecil dan menengah.

Bank Indonesia melaporkan sekitar 60 juta pengusaha di Indonesia hingga kini belum tersentuh jasa layanan perbankan. Para pengusaha tersebut sebagian besar bergerak pada jenis usaha mikro kecil dan menengah. Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, disela-sela Forum Kebijakan Global Allience for Financial Inclusion (AFI) di Jimbaran Bali (Senin siang) menyatakan cukup banyak usaha yang belum tersentuh jasa layanan perbankan akibat sistem perbankan yang belum berjalan maksimal. Walaupun disisi lain telah berkembang jasa layanan melalui Bank Perkreditan Rakyat (BPR) hingga jasa layanan perbankan melalui telephon seluler. Menurut Darmin, kedepan perlu suatu sistem perbankan yang berjalan secara maksimal untuk membantu para pengusaha kecil.

“Bank Indonesia melihat tetap saja banyak yang belum tersentuh. Pada dasarnya kita ingin membangun sistem sebenarnya, membangun supaya ada sistem yang bekerja, bahwa kita sangat percaya pada akhirnya perlu adanya keberpihakan tetapi dia bekerjanya di dalam sistem,” jelas Darmin.

Sedangkan Ketua Panitia Pengarah Alliance For Financial Inclusion (AFI) Prof. Njuguna Ndung’U menegaskan negara-negara berkembang kini memiliki tantangan yang sama dalam membangun sistem keuangan yang inklusif terutama dalam membantu masyarakat miskin. AFI bahkan kini menargetkan untuk membantu masyarakat berpenghasilan dua dolar perhari untuk memiliki akses layanan keuangan formal

Darmin Nasution dan Prof. Njuguna berjabat tangan seusai acara AFI di Jimbaran Bali, 27 September 2010.
Darmin Nasution dan Prof. Njuguna berjabat tangan seusai acara AFI di Jimbaran Bali, 27 September 2010.

“Platform AFI menunjukkan kekuatan untuk menghasilkan sebuah sinergi yang mampu membawa inklusi keuangan di negara-negara berkembang ketahap selanjutnya. Hal ini didukung oleh target AFI yaitu membuat lebih dari 50 juta orang yang berpenghasilan kurang dari 2 dolar perhari untuk memiliki akses layanan keuangan formal di tahun 2012,” jelas Profesor Njuguna.

Berdasarkan data AFI diperkirakan ada 2,5 miliar orang dewasa, khususnya di negara-negara berkembang yang tidak memiliki akses terhadap jasa perbankan formal seperti tabungan, pembayaran asuransi, kredit dan perlindungan konsumen.

Sementara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonnya saat pembukaan AFI menyerukan perlunya inovasi keuangan dari banyak kebutuhan layanan keuangan sehingga mampu melayani seluruh lapisan masyarakat, termasuk masyarakat miskin. Keberagaman layanan jasa keuangan juga akan menghasilkan jasa keuangan yang lebih kompetitif.

XS
SM
MD
LG