Tautan-tautan Akses

Negara-negara Asia Bahas Pakta Perdagangan Setelah Trump Tolak TPP


Presiden AS Donald Trump saat menandatangani instruksi untuk menarik Amerika dari perjanjian perdagangan Pasifik, TPP, Januari 2017. (AP/Evan Vucci)
Presiden AS Donald Trump saat menandatangani instruksi untuk menarik Amerika dari perjanjian perdagangan Pasifik, TPP, Januari 2017. (AP/Evan Vucci)

Para negosiator dari 16 negara Asia bertemu di Kobe, Jepang, minggu ini untuk membahas pakta perdagangan regional yang dianggap sebagai saingan Kemitraan Trans-Pasifik yang ditolak Presiden AS Donald Trump.

China bukan bagian dari TPP namun perannya menonjol dalam Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), yang menghadapi kendala tersendiri dalam pembahasannya, yang akan berlangsung Senin sampai Jumat.

Setelah menjabat bulan lalu, Trump menarik AS dari TPP, yang sekarang mencakup 11 negara di Pasifik, dari Chile sampai Selandia Baru. AS bukan bagian dari inisiatif RCEP.

Para anggota RCEP termasuk beberapa negara termiskin di Asia, seperti Laos dan Myanmar, serta beberapa yang terkaya. Mencapai konsensus soal tarif, perdagangan jasa dan batasan-batasan investasi dalam industri-industri utama telah terbukti rumit sejak pembicaraan dimulai tahun 2013.

Selain Jepang dan China, para anggota RCEP termasuk Australia, Brunei, Kamboja, India, Indonesia, Korea Selatan, Laos, Malaysia, Myanmar, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Perdana Menteri Shinzo Abe dan beberapa pemimpin lainnya dari negara-negara anggota TPP mengatakan mereka berharap dapat membujuk Trump untuk mempertimbangkan lagi penolakannya terhadap pakta perdagangan itu, yang merupakan titik pusat kebijakan ekonomi AS di Asia dalam pemerintahan sebelumnya.

Trump mengatakan ia lebih menyukai perjanjian-perjanjian bilateral. Ia juga berjanji akan menegosiasikan ulang Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) dan akan memberlakukan pajak perbatasan untuk mendorong sektor manufaktur lebih banyak melakukan produksi di AS.

Langkah-langkah semacam itu telah memicu ketidakpastian di Asia, di mana banyak negara telah mendapatkan banyak keuntungan dari perdagangan yang lebih bebas dan perluasan rantai pasokan global. Negara-negara anggota RCEP mencakup hampir seperlima dari impor-impor barang AS tahun 2016, dengan China meliputi setengah darinya, atau sedikit di atas 20 persen. [hd]

XS
SM
MD
LG