Tautan-tautan Akses

Duta Kota, Jadikan San Francisco Semakin Menarik


Duta kota Wayne Alexis membantu menunjukkan arah kepada seorang wisatawandi Union Square, San Francsico, California.
Duta kota Wayne Alexis membantu menunjukkan arah kepada seorang wisatawandi Union Square, San Francsico, California.

Ketika pemilik toko di San Francisco ingin membuat lingkungan mereka lebih aman dan menarik bagi wisatawan, salah satu langkah yang diambil adalah mempekerjakan "duta kota." Ternyata langkah itu sukses.

Tim “duta kota” San Francisco ternyata mampu membuat wisatawan mempunyai kesan sangat baik terhadap distrik Union Square yang bersejarah.

Union Square adalah jantung kota San Francisco. Kawasan perbelanjaan tersebut semarak dengan puluhan toko, restoran, bioskop, galeri seni dan hotel, di seputar plaza besar yang terbuka di mana pengunjung bisa berjalan-jalan, bertemu teman dan sekadar menikmati hari. Duta kota membantu memastikan kawasan tersebut senyaman mungkin.

Russ Keil adalah satu dari lebih 500 pemilik toko yang membentuk tim duta kota hampir 15 tahun lalu. Duta-duta setiap hari berkeliling kawasan, tampil dengan wajah bersahabat dan siap membantu.

Mereka menimbulkan kesan yang baik bagi pengunjung. Keil ingat pertemuan terakhir dengan sekelompok pengusaha Jepang yang sedang mempertimbangkan menyewa ruang ritel di kawasan tersebut. Pengusaha-pengusaha Jepang itu melihat seorang duta kota yang sedang bertugas.

Ada juga Wayne Alexis, yang selalu siaga untuk menolong mereka yang membutuhkan. Apakah wisatawan yang tersesat atau tunawisma kota itu yang tidur di trotoar. Setiap hari ia berpatroli, mengelilingi kawasan yang terdiri atas 27 blok merah, mengenakan kaos dan rompi seragam, sambil membawa peta untuk diberikan kepada wisatawan yang tersasar, dan ponsel dengan nomor-nomor penting yang bisa dihubungi dengan sekali tekan.

Alexis adalah satu dari delapan duta kota, kata Karen Flood, jurubicara Union Square Business Improvement District.

"Mereka menyambut wisatawan, memberitahu arah dan memberi informasi mengenai kawasan ini. Mereka menjadi mata dan telinga bagi polisi. Tentu saja mereka tidak bisa melakukan tindakan yang hanya menjadi tugas polisi, hanya mengingatkan polisi jika ada orang yang tidak mematuhi aturan dan tata kota. Mereka membantu orang yang membutuhkan di kawasan kami ini, tunawisma, dan mengarahkan mereka ke pelayanan sosial,” tutur Flood.

San Francisco bukanlah kota pertama yang membentuk tim duta kota. Menurut Karen Flood, San Fransisico mencontoh program serupa di New York City. Ia mengatakan, keberhasilan Union Square mengilhami kawasan lain untuk mengikuti langkah mereka.

"Ketika kami memulai program ini pada tahun 1999, kami satu-satunya kawasan pengembangan bisnis yang mempekerjakan duta-duta kota. Kini ada 12 distrik lain di San Francisco dan empat di antaranya mempekerjakan duta-duta untuk melayani kawasan. Kami senang melihat program kami meluas ke kota-kota lain,” papar Flood.

Flood menambahkan, alasan keberhasilan program itu bukanlah rahasia. Selain seragam yang rapi dan senyum yang lebar, adalah sikap yang menyambut terbuka - dan kota yang menakjubkan.
XS
SM
MD
LG