Tautan-tautan Akses

Dunia Siap Sambut Tahun Baru Meski Ada Ancaman Keamanan


World Readies for New Year's Eve Despite Security Threats
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:09 0:00

Video laporan reporter VOA Zlatica Hoke.

Orang-orang di berbagai penjuru dunia siap menyambut tahun baru di tengah-tengah keamanan ketat di sejumlah tempat. Turki dan Belgia mengatakan, mereka telah menggagalkan rencana serangan teroris dan Amerika meningkatkan keamanan di tengah-tengah munculnya peringatan bahwa sebuah serangan kemungkinan akan dilangsungkan.

New York saat ini sedang dalam tahap-tahap akhir persiapan pesta Tahun Baru. Perayaan besar-besaran yang sudah lama menjadi tradisi ini akan kembali diwarnai dengan dijatuhkannya bola kristal raksasa di Times Square tepat tengah malam. Satu juta orang diperkirakan akan menyaksikan langsung pesta itu dan lebih dari satu miliar orang akan menontonnya melalui televisi di berbagai penjuru dunia.

Tim Tompkins adalah Presiden Times Square Alliance, aliansi bisnis yang mendedikasikan usahanya untuk meningkatkan dan mempromosikan kawasan yang menjadi ikon Amerika Serikat itu sebagai pusat hiburan, budaya dan bisnis dunia.

"Times Square adalah tempat di mana orang-orang dari berbagai penjuru dunia berkumpul dan di mana segala kekayaan dan keragaman dunia hadir dan terlihat. Orang-orang yang tinggal di Ghana yang memiliki kerabat yang hidup di Bronx datang untuk menyaksikan perayaan ini. Setiap bagian dari dunia terwakili di New York. Dan saya kira inilah alasan mengapa perayaan tahun baru di New York ditonton di berbagai penjuru dunia," katanya.

Para pejabat New York mengatakan, langkah-langkah pengamanan yang ketat akan disertai pengerahan 6.000 polisi di Times Square dan sekitarnya, namun perayaan itu sendiri tetap berlangsung meski ada ancaman keamanan.

Tentara Belgia memperketat penjagaan di sekitar pusat kota Brussels, Grand Place (30/12) seteah ditangkapnya dua orang tersangka perencana serangan teror pada perayaan malam Tahun Baru. (Foto: dok.)
Tentara Belgia memperketat penjagaan di sekitar pusat kota Brussels, Grand Place (30/12) seteah ditangkapnya dua orang tersangka perencana serangan teror pada perayaan malam Tahun Baru. (Foto: dok.)

Namun Brussels, ibukota Belgia, telah membatalkan pesta dan pertunjukan kembang api Tahun Barunya karena ada ancaman serangan dari ektremis.

Belgia adalah negara asal empat dari sejumlah penyerang yang melakukan pembantaian terhadap 130 orang tanggal 13 November di Paris. Dan pekan ini, pihak berwenang telah menangkap dua orang yang dicurigai merencanakan serangan di Brussels. Namun, sejumlah warga dan pengunjung mengatakan mereka tidak gentar terhadap ancaman.

"Saya berada di Paris pada pekan setelah peristiwa serangan teroris terjadi. Saya kira, kita tidak boleh membiarkan orang-orang seperti itu mendikte gaya hidup atau pilihan-pilihan kita. Jadi kalau ada ancaman, di manapun itu ada, itu tidak akan mengubah rencana saya,” demikian komentar seorang warga Brussels.

Polisi New York berjaga di Times Square, Manhattan, New York, 27 Desember 2015.
Polisi New York berjaga di Times Square, Manhattan, New York, 27 Desember 2015.

Paris akan melangsungkan perayaan Tahun Baru dengan pengamanan ketat. "Ancaman masih ada. Resiko masih ada. Kehadiran pasukan keamanan di berbagai penjuru negara, dan apa yang kita lihat hari ini, menunjukkan bahwa kita harus luar biasa waspada, namun kewaspadaan tak menghalangi kita untuk merayakan Tahun Baru,” kata Menteri Pertahanan Perancis Jean-Yves Le Drian.

Para pejabat di Rio de Janeiro, Brazil, Rabu mengumumkan rencana pengamanan besar-besaran pantai Copa Cabana yang menjadi ikon kota itu dan di mana jutaan orang akan berkumpul merayakan Tahun Baru. Australia akan menjadi salah satu negara pertama yang merayakan Tahun Baru. Orang-orang akan berkumpul di Pelabuhan Sidney untuk menyaksikan terlebih dahulu pertunjukan kembang api yang spektakuler. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG