Tautan-tautan Akses

2 Mata-mata Dihukum 10 Tahun Penjara di Iran


Pekerja Iran di depan pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr, sekitar 1.200 kilometer dari selatan Teheran.
Pekerja Iran di depan pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr, sekitar 1.200 kilometer dari selatan Teheran.

Seorang juru bicara pengadilan mengatakan kedua mata-mata itu berasal dari Amerika dan Israel.

Pengadilan Revolusioner Iran hari Minggu (30/8) menjatuhkan vonis hukuman penjara selama 10 tahun terhadap dua orang karena melakukan kegiatan mata-mata, tetapi tidak menjelaskan identitas keduanya atau kewarganegaraan mereka.

Seorang juru bicara pengadilan mengatakan kedua mata-mata itu berasal dari Amerika dan Israel.

Oktober lalu Iran menangkap beberapa orang yang diduga sebagai mata-mata di provinsi Bushehr bagian selatan, yang merupakan lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir pertama negara itu. Tetapi belum jelas apakah putusan hari Minggu itu terkait penangkapan tersebut.

Hingga laporan ini disampaikan belum diketahui pasti apakah salah seorang yang dikenai hukuman itu adalah wartawan Amerika keturunan Iran Jason Rezaian yang bekerja bagi surat kabar the Washington Post. Rezaian ditangkap tahun lalu dan sidang pengadilan dengan tuntutan mata-mata berakhir awal bulan Agustus lalu.

Tetapi editor berita luar negeri the Washington Post Douglas Jehl mengatakan kepada VOA, surat kabar itu tidak yakin Rezaian adalah salah seorang dari dua orang yang divonis hari Minggu. Jehl mengatakan juru bicara pengadilan menyatakan tidak memiliki informasi baru tentang Rezaian.

Sidang pengadilan terhadap Rezaian dilangsungkan secara tertutup dan rincian tuntutannya tidak jelas.

The Washington Post menyebut tuntutan terhadap Rezaian tidak berdasar dan absurd. Pengadilan terhadapnya dinilai palsu.

Departemen Luar Negeri Amerika telah menuntut pembebasan Rezaian dan semua warga Amerika yang ditahan di Iran.

XS
SM
MD
LG