Tautan-tautan Akses

Draft Perintah Trump Larang Warga Suriah Pangkas Program Pengungsi


ARSIP - Orang-orang berkumpul untuk berunjuk rasa menentang kebijakan AS untuk menerima pengungsi Suriah di balaikota Negara Bagian Washington (20/11/2015). Olympia, Washington. (foto: REUTERS/David Ryder)
ARSIP - Orang-orang berkumpul untuk berunjuk rasa menentang kebijakan AS untuk menerima pengungsi Suriah di balaikota Negara Bagian Washington (20/11/2015). Olympia, Washington. (foto: REUTERS/David Ryder)

Serangkaian perintah eksekutif Presiden Donald Trump yang menarget orang asing mulai beredar di media.

Sementara Presiden Donald Trump menggulirkan serangkaian perintah eksekutif untuk meningkatkan penegakan hukum imigrasi minggu ini, sejumlah draf perubahan lain yang menarget orang asing mulai beredar di media.

Jika ditandatangani begitu saja, dekrit presiden itu akan memangkas program pengungsi AS dan memblokir masuknya warga dari tujuh negara.

Beberapa media berita, termasuk Associated Press dan Los Angeles Times, telah melaporkan rincian perubahan yang diperoleh wartawan mereka. Tidak jelas bagaimana perubahan itu dibandingkan dengan perintah eksekutif akhirnya, tetapi sebagian besar kebijakan yang terkandung dalam draft itu mirip dengan retorika kampanye dan sikapTrump lainnya.

Kebijakan-kebijakan itu akan mempengaruhi imigran, pengunjung dan pengungsi dari negara-negara mayoritas Muslim, dengan tujuan melindungi negara dari serangan teroris oleh warga negara asing, seperti judul perintah eksekutif itu "Protecting the Nation from Terrorist Attacks by Foreign Nationals."

Presiden Trump ditanya tentang perubahan yang diusulkan itu dalam sebuah wawancara dengan ABC News, Rabu. Dia tidak mengkonfirmasi rinciannya, tapi mengatakan langkah-langkah tersebut bertujuan untuk meningkatkan keamanan AS.

"Negara kita sudah cukup bermasalah tanpa membiarkan orang masuk, yang dalam banyak kasus atau dalam beberapa kasus, ingin melakukan perusakan yang luar biasa," katanya.

Dalam percakapan dengan wartawan dan anggota masyarakat pengungsi Kamis sore, mantan Menteri Luar Negeri AS Madeleine Albright mengatakan perintah itu akan menjadi "salah satu hal terburuk yang sudah sangat lama tidak terjadi terkait nilai-nilai Amerika Serikat." Albright menambahkan tidak diragukan lagi perintah itu mendiskriminasi umat Islam. [as]

XS
SM
MD
LG