Seorang diplomat sekaligus anggota militer Malaysia yang akan dikirim kembali ke Selandia Baru untuk menghadapi tuduhan kekerasan seksual dan pencurian tidak akan dilindungi lagi oleh kekebalan diplomatik, demikian dikukuhkan para pejabat Selandia Baru Kamis (3/7).
Menteri Luar Negeri Selandia Baru Murray McCully mengatakan dalam surat elektronik bahwa Menteri Luar Negeri Malaysia telah memberitahunya bahwa negara itu sekarang bersedia mencabut hak kekebalan diplomat Malaysia tersebut, setelah menggunakan kekebalan tersebut Mei lalu untuk mendatangkannya kembali ke tanah airnya.
McCully mengatakan tanggalnya belum dikukuhkan bagi Letnan Dua Muhammad Rizalman Ismail itu untuk kembali, namun kemungkinannya adalah dalam waktu beberapa hari, bukan minggu.
Tanpa perlindungan diplomatik, pejabat tersebut menghadapi penangkapan segera setibanya di Selandia baru setelah pengadilan sebelumnya mengeluarkan surat penangkapannya.
Pejabat itu bekerja di kedutaan Malaysia di Wellington ketika ia ditahan 9 Mei. Ia mengklaim kekebalan diplomatik dan pulang ke Malaysia pada 22 Mei.
Kementerian Luar Negeri Malaysia mengatakan dalam pernyataan tertulis bahwa Letnan Dua Muhammad Rizalman Ismail akan kembali ke Wellington “untuk membantu penyelidikan” di sana.
