Tautan-tautan Akses

Diplomat AS: 85-90 Persen Serangan Udara Rusia Hantam Pemberontak Suriah


Dua pejabat Deplu AS, Victoria Nuland (kanan) dan Anne Patterson, memberikan kesaksian mengenai situasi di Suriah di hadapan komisi DPR AS, di gedung Capitol, Rabu (4/11).
Dua pejabat Deplu AS, Victoria Nuland (kanan) dan Anne Patterson, memberikan kesaksian mengenai situasi di Suriah di hadapan komisi DPR AS, di gedung Capitol, Rabu (4/11).

Juru bicara Pentagon, Kolonel Steve Warren mengatakan kepada wartawan bahwa kurang dari 10% serangan udara Rusia di Suriah yang menarget kelompok militan ISIS.

Beberapa diplomat Amerika mengatakan 85-90 persen serangan udara Rusia di Suriah telah menghantam pemberontak moderat Suriah, bukan sasaran terkait ISIS.

Wakil Menteri Luar Negeri Anne Patterson dan Victoria Nuland menyampaikan penilaian mereka itu dalam kesaksian di hadapan Komite Luar Negeri DPR AS hari Rabu (4/11).

Secara terpisah juru bicara Pentagon Kolonel Steve Warren mengatakan kepada wartawan, kurang dari 10% serangan udara di Suriah menarget kelompok ISIS. “Mayoritas serangan udara mereka menggunakan apa yang disebut sebagai ‘dumb bomb’ yang sangat tidak canggih”, tambah Warren.

Diplomat dan pejabat militer Rusia menilai serangan udara itu ditujukan terhadap ekstrimis ISIS. Tetapi klaim itu dibantah oleh Amerika dan beberapa pihak lain, yang mengatakan Rusia terlalu sering membom pemberontak-pemberontak Suriah yang tidak memiliki hubungan atau aliansi dengan militan ISIS.

Dalam sidang dengar pendapat hari Rabu, Ketua Komite Luar Negeri DPR Ed Royce mengatakan Rusia “memiliki peran menentukan dalam membentuk masa depan Suriah dan bukan dilakukan lewat cara yang membantu”.

Nuland mengatakan Rusia “memikul akibat besar atas intervensinya membantu” rejim Presiden Suriah Bashar Al Assad. Ia menambahkan Rusia menghabiskan 2 – 4 juta dolar per hari untuk melangsungkan operasi militer di Suriah. “Jika Rusia memilih hal ini dibanding kesejahteraan rakyatnya sendiri, mereka akan melakukannya hanya untuk beberapa waktu”, ujar Nuland. [em/ii]

XS
SM
MD
LG