Tautan-tautan Akses

Diplomasi Cegah Pertumpahan Darah Di Gambia


Kapal feri yang membawa para pengungsi tiba di Banjul, Gambia (22/1). (AP/Jerome Delay)
Kapal feri yang membawa para pengungsi tiba di Banjul, Gambia (22/1). (AP/Jerome Delay)

Ribuan warga yang mengungsi sekarang mulai kembali dan komunitas bantuan merasa lega tidak terjadi krisis lagi.

PBB menyatakan diplomasi pencegahan di Gambia mengelakkan pertumpahan darah, memulihkan demokrasi dan menghindari yang disebut ‘bencana kemanusiaan’.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan kepada wartawan bahwa kelompok regional ECOWAS atau Uni Afrika Barat dengan dukungan PBB memainkan peran sangat penting dan menentukan membuat Yahya Jammeh menyerahkan kekuasaan kepada Presiden Adama Barrow.

Dujarric mengatakan hari Senin (23/1), seandainya diplomasi tidak berhasil, "kita sudah menyaksikan situasi yang jauh lebih buruk."

Pejabat kemanusiaan PBB, Toby Lanzer mengatakan 45 ribu warga Gambia yang mengungsi ke Senegal dan 7.000 ke Guinea-Bissau pekan lalu sekarang mulai kembali. Ia menambahkan bahwa komunitas bantuan merasa lega tidak terjadi krisis lagi. [al]

XS
SM
MD
LG