Tautan-tautan Akses

Sekolah Khusus untuk Jadi DJ di Amerika


Menurut Chris Stiles, seorang DJ kawakan, profesi sebagai DJ menjadi salah satu pekerjaan yang paling diincar saat ini (foto: dok).
Menurut Chris Stiles, seorang DJ kawakan, profesi sebagai DJ menjadi salah satu pekerjaan yang paling diincar saat ini (foto: dok).

Di Amerika orang yang ingin meniti karir menjadi 'disc jockey' atau DJ sekarang bisa belajar dan mengasah keterampilan mereka di sekolah-sekolah khusus DJ.

Sean Johnson duduk di kelas lanjutan untuk memadukan musik, mata pelajaran terakhirnya di Beat Refinery. Sudah dua tahun ini ia mengambil kursus malam hari di sebuah sekolah DJ di luar Washington. Sehari-harinya ia bekerja sebagai seorang teknisi audio. Ia menuturkan, “Sekarang saya tidak kerja penuh waktu, karena pelan-pelan berupaya menjadi DJ profesional untuk mewujudkan cita-cita saya.”

Ethan Feinberg, 12 tahun, sudah kursus DJ di sekolah itu selama satu setengah tahun. “Kalau sudah besar, saya ingin menjadi DJ, karena saya suka musik, dan itu sangat menyenangkan,” ujarnya.

Chris Stiles, DJ kawakan, adalah salah seorang pendiri Beat Refinery yang dibentuk tahun 2010, dan merupakan satu-satunya sekolah DJ di wilayah Washington. Ia mengatakan, “Kami merasa perlu mendirikan sekolah itu karena pada zaman sekarang ini kita melihat di berbagai tempat orang menggunakan DJ apakah di pesta pernikahan, bar, klub, atau toko baju. Profesi sebagai DJ menjadi pekerjaan yang paling diincar sekarang.”

Sekolah itu menawarkan kursus-kursus bagi mereka yang ingin menjadi DJ profesional maupun bagi yang hanya sekedar ingin bisa memadukan musik untuk berpesta. Dengan mengikuti program dua tahun orang bisa dapat diploma dan akan dibantu untuk mendapat pekerjaan.

“Dalam dua setengah tahun terakhir ini, orang yang ikut kursus ini berjumlah sekitar 600,” ujar Stiles lagi.

Kim Venetz adalah salah seorang lulusannya. Sebelumnya ia bekerja kantoran, dan sekarang ia bekerja penuh waktu sebagai DJ dengan nama samaran DJ Alkimist. “Ketika saya mengambil kelas pertama kursus di Beat Refinery, saya langsung suka dan tidak bisa berhenti melakukannya. Saya suka segala sesuatu yang menyangkut musik,” tutur Venetz.

Selagi musik tari yang terus diputar oleh para DJ menjadi bunyi dominan di klub-klub dan pesta-pesta, Stiles mengatakan sebagian DJ menjadi maha bintang, membuka kesempatan industri itu bagi lainnya. “Banyak DJ di panggung besar, khususnya panggung dunia, bisa berpenghasilan jutaan dolar setahun. DJ yang bekerja keras di wilayah setempat bisa berpenghasilan di atas seratus ribu dolar,” papar Stiles.

Sean Johnson, yakin masa depannya cerah. Ia menuturkan, “Hal itu sudah jelas, karena sekarang terdapat lebih banyak kesempatan, DJ adalah pemain musik kenamaan, dan sekarang adalah saat terbaik menjadi DJ.”

Kim Venetz setuju. Ia mengatakan bahagia dengan apa yang dilakukannya, karena ia suka memainkan musik dan membuat orang bisa bergembira.

XS
SM
MD
LG