Tautan-tautan Akses

China akan Kembalikan Drone AS


Kapal USNS Bowditch, kapal survei kelautan sipil, berlayar di perairan terbuka. Kapal Bowditch menyelamatkan dua drone pada hari Kamis (15/12) ketika kapal AL China mengambil salah satu drone tersebut, menurut juru bicara Pentagon.
Kapal USNS Bowditch, kapal survei kelautan sipil, berlayar di perairan terbuka. Kapal Bowditch menyelamatkan dua drone pada hari Kamis (15/12) ketika kapal AL China mengambil salah satu drone tersebut, menurut juru bicara Pentagon.

China mengatakan hari Sabtu (17/12) pihaknya akan menyerahkan drone bawah air Amerika yang disitanya di perairan internasional Laut China Selatan, tetapi mengatakan China tidak bersalah dan menuduh Washington membesar-besarkan penyitaan itu dengan cara yang tidak wajar dan tidak membantu.

Departemen Pertahanan Amerika mengatakan drone penyelam tanpa awak itu, yang mengukur kadar garam air dan perbedaan-perbedaan suhu, dirampas hari Kamis 90 kilometer sebelah barat laut Teluk Subic, Filipina. Pihak berwenang Amerika memprotes perampasan itu sebagai tindakan yang illegal dan menuntut pengembalian drone tersebut segera.

Dari pihak China, Kementerian Pertahanan China mengatakan sebuah kapal angkatan laut China melihatnya sebagai “peralatan yang tidak dikenal” dalam air dan mengambilnya demi keselamatan pelayaran. Baru kemudian, kementerian itu mengatakan, benda itu diketahui sebagai drone Amerika.

Para pejabat pertahanan China mengatakan hari Sabtu peralatan Amerika itu akan dikembalikan "dengan cara yang wajar," tetapi tidak menjelaskan lebih jauh. Pentagon mengukuhkan ada "kesepahaman" dengan China.

Presiden terpilih Amerika Donald Trump berkomentar di Twitter setelah Pentagon mengumumkan kesepahaman dengan China, "kita sebaiknya memberitahu China bahwa kita tidak menghendaki pengembalian drone yang dicurinya, biarkan mereka menyimpannya."

Insiden drone itu telah menimbulkan keprihatinan baru di Washington dan di antara sekutu Amerika di Asia mengenai peningkatan kehadiran militer China di Laut China Selatan, dan apa yang disebut para pengeritik sebagai tanggapan Beijing yang agresif atas sengketa klaim maritim di kawasan itu.

Brunei, Filipina, Vietnam dan Malaysia semuanya mengklaim hak menambang dan menangkap ikan di wilayah tersebut dan banyak klaim mereka saling tumpang tindih.

Sekalipun Washington tidak mengambil sikap resmi mengenai persaingan klaim kedaulatan itu, Angkatan laut Amerika berusaha melindungi jalur pelayaran internasional yang ramai kawasan tersebut. Pemerintahan Obama juga telah menantang usaha China meningkatkan kehadiran maritime dengan persenjataan militer ditempatkan di daerah-daerah yang diklaim negara-negara lain di kawasan itu.

Gambar-gambar satelit baru menunjukkan China telah memasang persenjataan, termasuk persenjataan anti pesawat dan anti-misil di ke-7 pulau buatan yang direklamasinya di Laut China Selatan dalam beberapa tahun ini. [gp]

Recommended

XS
SM
MD
LG