Tautan-tautan Akses

Cegah KDRT, Illinois Berlakukan UU Soal Peran Pekerja Salon


Karen Gordon (kiri), menata rambut seorang pelanggannya di J. Gordon Designs, Chicago (29/12).
Karen Gordon (kiri), menata rambut seorang pelanggannya di J. Gordon Designs, Chicago (29/12).

Penata rambut biasanya adalah orang yang paling cepat menyadari adanya tanda-tanda penganiayaan.

Negara bagian Illinois, Minggu (1/1) memberlakukan undang-undang yang memanfaatkan hubungan saling percaya antara pekerja salon dan klien mereka, guna mencegah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Penata rambut, penata rias, ahli kecantikan, perawat kuku dan jari atau secara umum dikenal sebagai pekerja salon, akan mendapatkan pelatihan pencegahan kekerasan selama satu jam, yang menurut UU baru itu merupakan suatu persyaratan untuk mendapatkan ijin praktik salon.

UU itu tidak mengharuskan pekerja-pekerja salon ini untuk melaporkan tindakan kekerasan apa pun, dan akan membebaskan mereka dari tanggung jawab itu.

Pelatihan itu akan memberi informasi seluas-luasnya kepada para pekerja salon profesional tentang sumber daya dan bantuan lokal yang bisa disampaikan kepada klien-klien mereka.

Menurut National Conference of State Legislatures, langkah yang diambil pemerintah negara bagian Illinois ini merupakan yang pertama di Amerika.

Penata rambut biasanya adalah orang yang paling cepat menyadari adanya tanda-tanda penganiayaan, ujar Vi Nelson, juru bicara kelompok industri Cosmetologists Chicago.

Pelaku kekerasan “cenderung berupaya menemukan bagian tubuh yang tidak terlihat atau dinilai sebagai bagian dari kecelakaan,” tambahnya.

“Mereka mungkin akan memukul korban di bagian belakang kepala, sehingga ada memar atau benjolan. Penata rambut biasanya menyentuh kepala Anda dan akan mendapatkan hal-hal yang tidak bisa dilihat atau dirasakan oleh orang biasa,” ujar Nelson.

Hal senada disampaikan Karen Gordon, pemilik salon J. Gordon Designs di Chicago. Pekerja salon dan klien mereka kerap memiliki hubungan baik selama bertahun-tahun, ujar Gordon.

Ditambahkannya, “kami menjadi sangat dekat dengan klien, bahkan tak jarang kami begitu menyayangi klien-klien kami. Orang biasanya mengalami pasang surut kehidupan. Ketika orang merasa berada di tempat yang dinilainya aman seperti salon, mereka akan angkat bicara.”

Didukung Sejumlah Senator

Senator negara bagian Illinois Bill Cunningham mendukung langkah tersebut, terutama karena istrinya yang juga bekas penata rambut, kerap memiliki pelanggan yang menceritakan insiden-insiden kekerasan dalam rumah tangga mereka.

Ia “memiliki kesulitan menghadapi isu-isu ini. Ia tidak tahu harus mengatakan apa kepada kliennya,” ujar Cunningham yang berasal dari Partai Demokrat.

Pelaku kekerasan “cenderung berupaya menemukan bagian tubuh yang tidak terlihat atau dinilai sebagai bagian dari kecelakaan jika ada luka."
Pelaku kekerasan “cenderung berupaya menemukan bagian tubuh yang tidak terlihat atau dinilai sebagai bagian dari kecelakaan jika ada luka."

Itulah sebabnya dalam UU yang baru ini disebutkan bagian untuk menghubungkan korban dengan jaringan pelayanan tertentu yang bisa mengatasi masalah mereka, dan tidak mensyaratkan pekerja salon sebagai terapis, tambah Cunningham.

“Tujuan utamanya adalah membuat korban KDRT mendapatkan bantuan profesional, jika memang mereka menginginkannya. Bisa dengan sekedar memberikan nomor telepon badan yang bisa membantu, atau dalam kasus-kasus yang lebih ekstrem, membawa klien ke tempat penampungan," ujar Cunningham.

LSM pencegahan kekerasan dalam rumah tanggal “Chicago Says No More” mengatakan mandat UU ini dibutuhkan karena sebelumnya upaya-upaya pelatihan tidak membuahkan hasil maksimal.

Kristie Pakskvan, pendiri LSM itu mengatakan pekerja salon profesional merupakan sumber daya ideal untuk memberi bantuan karena mereka bisa lebih obyektif dibandingkan dengan anggota keluarga atau teman.

“Mereka pendengar yang baik dan bisa mengatakan ‘jika kamu tertarik, ini ada informasi yang bisa membantu,” ujar Paskvan.

Sejumlah pekerja salon di Chicago membantu memberi masukan untuk UU itu, yang tidak mengharuskan mereka terlibat atau melaporkan aksi kekeasan kecuali jika bersedia. Begitu hal ini disampaikan kepada para pekerja salon professional, sambutan mereka sangat luar biasa.

Pelatihan pertama akan diberikan bulan Maret mendatang dalam sebuah pameran perdagangan industri di Chicago.

Gordon yang telah berkecimpung dalam industri kecantikan selama 38 tahun ini mengatakan kalau saja ia mendapatkan pelatihan serupa pada awal karirnya, maka ia akan terlibat aktif.

“Andaikan saya punya kemampuan ini dulu. Andaikan ada sumber daya yang bisa saya gunakan untuk menolong klien-klien saya," ujar Gordon. (em)

XS
SM
MD
LG