Tautan-tautan Akses

Cadangan Devisa Tiongkok Lampaui 3 Triliun Dolar


Gedung bank sentral Tiongkok di Beijing. Surplus perdagangan terus memperbesar cadangan devisa Tiongkok.
Gedung bank sentral Tiongkok di Beijing. Surplus perdagangan terus memperbesar cadangan devisa Tiongkok.

Bank Rakyat Tiongkok Kamis ini menyatakan simpanan mata uang asing negara itu melampaui 3 triliun dolar pada akhir Maret.

Cadangan devisa Tiongkok, yang terbesar di dunia, telah membubung menjadi lebih dari 3 triliun dolar AS.

Bank Rakyat Tiongkok Kamis ini menyatakan simpanan mata uang asing negara itu melampaui 3 triliun dolar pada akhir Maret. Bank sentral itu juga menyatakan bank-bank di Tiongkok memberikan pinjaman baru lebih dari 100 miliar dolar AS pada bulan Maret, sementara ukuran luas untuk persediaan uang naik 16,6 persen dari setahun sebelumnya.

Beijing telah menimbun cadangan devisa yang sangat besar karena surplus perdagangan tinggi. Tapi para pembuat kebijakan khawatir banjir uang akan memicu inflasi, yang diperkirakan telah mencapai 5,4 persen per tahun pada bulan Maret, tingkat tertinggi dalam lebih dari dua tahun.

Bank sentral juga telah menaikkan suku bunga empat kali sejak Oktober lalu dan menaikkan cadangan wajib minimum di bank-bank. Langkah itu dirancang untuk mengurangi peminjaman dan memperketat aliran uang dalam perekonomian.

Sementara masih dari Tiongkok, para pemimpin dari negara berkembang terbesar menghimbau pengawasan yang lebih besar untuk pasar komoditi dan arus modal internasional dalam KTT hari Kamis di Tiongkok selatan.

Para pemimpin negara-negara BRICS dalam KTT di Tiongkok selatan (14/4).
Para pemimpin negara-negara BRICS dalam KTT di Tiongkok selatan (14/4).

Para pemimpin dari Tiongkok, Rusia, India, Brazil dan Afrika Selatan mengeluarkan himbauan itu dalam satu pernyataan bersama Kamis. Mereka mengatakan perubahan harga yang berlebihan untuk komoditi khususnya makanan dan energi, mengancam pemulihan ekonomi global dan seharusnya diatur dengan lebih cermat.

Pertanyaan itu juga meminta perhatian yang lebih besar untuk arus modal antar negara. Para penanam modal dari Barat telah memompa uang dalam jumlah besar ke negara-negara seperti Tiongkok yang telah pulih lebih cepat dari resesi global 2009, mendongkrak nilai mata mereka dan mengancam akan menciptakan gelembung nilai aset.

Kelima pemimpin itu menawarkan dukungan bagi reformasi sistem moneter internasional, menghimbau sistem cadangan devisa yang lebih luas yang dapat menggantikan ketergantungan dunia pada dolar Amerika.

Mereka mendukung proposal untuk meningkatkan peran Special Drawing Rights – cadangan devisa internasional yang diciptakan oleh Dana Moneter Internasional berdasarkan nilai sekumpulan mata uang penting. Mereka tidak menyinggung penambahan mata uang Tiongkok, yuan, ke dalam kumpulan mata uang itu.

XS
SM
MD
LG