Tautan-tautan Akses

Bush Ingin Perbaiki Kampanye Presiden


Bakal calon presiden Partai Republik Jeb Bush (Foto: dok. AP Photo/Chris O'Meara)
Bakal calon presiden Partai Republik Jeb Bush (Foto: dok. AP Photo/Chris O'Meara)

Bakal calon presiden Partai Republik Jeb Bush yang sebelumnya dianggap unggul sebagai calon partainya kini berusaha memperbaiki kampanyenya setelah debat Partai Republik minggu lalu.

Jeb Bush pelan-pelan berusaha untuk memenangkan suara pemilih di New Hampshire guna memperbaiki penampilan debatnya minggu lalu yang oleh para pendukungnya dianggap mengecewakan.

"Bukan mengenai pribadi yang hebat di panggung. Bukan mengenai penampilan tapi tentang kepemimpinan dan pemimpin Amerika saat ini harus menjadi tokoh pemersatu," kata Bush.

Ketika menjadi gubernur Florida, Bush adalah mentor Senator Marco Rubio dari Florida. Tapi dalam debat, ketika Bush mengecam ketidakhadiran Rubio pada pemungutan suara senat karena berkampanye, Rubio menyerang balik.

Bush mengatakan, "Tapi Marco, waktu Anda setuju menjadi senator ini anda tahu ini adalah masa jabatan enam tahun dan Anda seharusnya bekerja."

"Satu-satunya alasan mengapa Anda sekarang melakukan ini adalah karena kita sama-sama mencalonkan diri dan ada yang meyakinkan Anda bahwa menyerang saya akan berguna," balas Rubio.

Bush sejak lama dianggap sebagai favorit kalangan Partai Republik. Tapi peringkat kepopulerannya dalam jajak pendapat menurun dengan munculnya tokoh luar seperti Donald Trump dan Ben Carson dan Bush yang baru-baru ini memangkas staff dan biaya kampanye, jelas menunjukkan rasa frustasinya.

"Banyak hal-hal berguna yang bisa saya lakukan daripada duduk-duduk, tidak berdaya, mendengar orang menjelek-jelekan saya dan saya terdorong untuk menjelek-jelekkan mereka. Itu tidak lucu. Pilih Trump jika itu yang Anda inginkan, katanya.

Meskipun menyandang nama Bush, pakar sejarah kepresidenen Allan Lichtman mengatakan Jeb Bush kesulitan menarik para pemilih.

"Jeb Bush menjalankan kampanye terburuk dalam sejarah modern. Ia tidak hanya melakukan kesalahan, ia tidak tampak serius berkampanye, tidak tegas dan tidak menarik," ujarnya.

Bahkan pendukung seperti mantan anggota Kongres Vin Weber tercengang dan prihatin.

"Benar ia tidak konsisten dengan perasaan rakyat pada saat ini. Kami kira dengan mendukungnya ia mestinya berada paling depan sekarang tapi ia malah tertinggal," kata Weber.

Tapi ahli strategi John Feehery mengatakan mengingat nama Bush dan para pendukungnya yang kaya, Bush masih bisa bangkit kembali.

"Saya tidak akan menganggap Jeb Bush keluar gelangang. Ia punya banyak uang didukung Komite Super Pac yang besar dan banyak organisasi yang tidak bisa disaingi oleh bakal calon lainnya," kata Feehery.

Bush berharap akan memulai kembali kampanyenya dengan tur bis melewati beberapa negara bagian yang melakukan pemilihan dini minggu ini. [my/ii]

XS
SM
MD
LG