Tautan-tautan Akses

Ledakan Bom Bunuh Diri di Jakarta, Sedikitnya 5 Tewas dan 10 Luka


Wakapolri Komjen Syafuddin (sedang menelpon) di lokasi kejadian ledakan bom bunuh diri di halte busway Terminal Kampung Melayu Jakarta Rabu (24/5).
Wakapolri Komjen Syafuddin (sedang menelpon) di lokasi kejadian ledakan bom bunuh diri di halte busway Terminal Kampung Melayu Jakarta Rabu (24/5).

Sedikitnya lima orang tewas – termasuk pelaku – dan sepuluh lainnya luka-luka dalam dua ledakan bom di terminal Kampung Melayu Jakarta Rabu malam (24/5).

Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal Polisi Sjarifuddin Rabu malam (24/5) mengatakan dua ledakan di halte bis terminal Kampung Melayu Jakarta merupakan bom bunuh diri.

"Bangsa Indonesia dan kita semua yang ada pada malam hari ini di tempat ini, saya sampaikan keprihatinan yang paling mendalam seluruh aparat kepolisian republik Indonesia. Telah terjadi bom. Sementara diduga adalah bom bunuh diri," ungkapnya.

Ditemui VOA di lokasi kejadian, Sjarifuddin menambahkan ledakan pertama terjadi jam sembilan, dan yang kedua terjadi lima menit kemudian.

Kepolisian menjelaskan hingga saat ini jumlah korban akibat bom bunuh diri yang meledak di halte busway terminal Kampung Melayu sebanyak 15 orang. Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto menjelaskan, dari 15 korban itu 5 orang tewas. 5 orang itu adalah, 2 orang pelaku pengeboman dan 3 anggota polisi.

Hingga laporan ini disampaikan sedikitnya ada lima orang meninggal dunia, termasuk dua pembom bunuh diri. Sepuluh lainnya luka parah dan sedang menjalani perawatan di beberapa rumah sakit, antara lain RS Budi Asih, RS Hermina dan RS Premier Jatinegara.

Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan lima korban luka-luka adalah polisi, yang merupakan bagian dari sekelompok polisi yang ditempatkan di lokasi untuk mengamankan acara pawai obor yang diduga akan melewati terminal bis Kampung Melayu itu.

“Hari ini jam 23.35 saya update terakhir korban ada 11, satu orang meninggal diduga pelaku, satu korban meninggal adalah anggota Polri. Empat anggota Polri dan lima masyarakat luka-luka. Jadi total semua sebelas. Kita sedang melakukan olah TKP, mohon bersabar. Ini sebenarnya juga daerah yang rawan, ini harus disterilkan. Anda seharusnya juga menjaga keselamatan dan tidak berada di sini,” ujar Setyo.

Setyo Wasisto menolak menjelaskan jenis bom yang diledakkan oleh pelaku karena masih menunggu hasil penyelidikan.

“Ledakan dua kali diduga di dekat halte bis Trans Jakarta, antara tempat parkir dan toilet. Saya belum bisa memastikan jenis bom dan sebagainya karena masih harus dianalis dulu. Yang pasti korban yang jatuh 11 orang, dua di antaranya meninggal,” tambahnya.

Lebih jauh polisi mengatakan melihat beberapa insiden yang terjadi baru-baru ini di Manchester Inggris dan Marawi Filipina, mereka juga sudah bersiap mengantisipasi terjadinya kemungkinan serangan seperti ini.

“Ada kejadian global. Minggu ini ada ledakan ketika show Ariana Grande di Manchester, lalu kami juga mendapat informasi serangan ISIS terhadap kota Marawi di Filipina. Oleh karena itu kami juga sudah siap-siap tapi tidak tahu dimana tempat yang ditarget dan kapan serangan itu terjadi. Menurut saya ini serangan global yang terkait dengan kelompok-kelompok di beberapa tempat,” lanjut Setyo.

Dari penuturan warga di sekitar lokasi kejadian, dua ledakan bom bunuh diri itu hanya berselang lima menit. Informasi yang dihimpun VOA di lokasi kejadian, bom meledak dua kali yaitu jam 20.58 WIB dan pukul 21.00 WIB. Asap tebal berwarna putih terlihat membumbung tinggi di sekitar lokasi ledakan.

Adeline (39 Tahun) kepada VOA menuturkan, 2 ledakan bom itu sempat dikira suara petir.

"Saya bilang begini, pak itu petir ya? Iya, kata laki (suami) saya. Gak lama dia keluar liat, trus bilang ama saya, itu bukan ujan atau petir, itu bom bunuh diri. Kamu jangan keluar! Padahal pak, saya baru aja dari situ," tutur Adeline.

Menurut pemantauan VOA, tim polisi gabungan – Gegana, Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri dan Polda Metro Jaya – masih melakukan olah tempat kejadian perkara. Beberapa anjing pelacak juga diturunkan ke lokasi, sementara seluruh kawasan itu ditutup dan dijaga oleh sekitar 200an personil yang mengenakan rompi anti-peluru dan senjata laras panjang.[al/em]

Recommended

XS
SM
MD
LG