Rakyat Bhutan memberikan suara mereka Jumat (31/5), ketika negara di pegunungan Himalaya itu untuk kedua kalinya mulai memilih pemerintahan terpilih secara demokratis sejak kerajaan berusia satu abad itu menyerahkan kekuasaan pada 2008.
Hasil putaran pertama pemilihan umum akan menentukan dua dari empat partai yang akan ikut dalam tahap kedua pemungutan suara pada Juli untuk mengisi 47 kursi Majelis Nasional.
Menjelang pemilu, analis memperkirakan, partai kanan-tengah Druk Phuensum Tshogpa (DPT), yang berkuasa selama lima tahun ini, akan mendominasi pemungutan suara Jumat.
Jumat sore, kantor berita Perancis mengutip pejabat-pejabat yang mengatakan DPT mendapat 45 persen suara, yang berlangsung dalam kondisi hujan. Menurut pihak berwenang, jumlah pemilih yang memberikan suara 55 persen dari hampir 382 ribu pemilih terdaftar di negara itu. Penghitungan akhir diperkirakan Sabtu.
Bhutan, negara berpenduduk mayoritas Buddha, terjepit antara India utara dan China, adalah satu-satunya negara di dunia yang secara resmi melakukan kebijakan mewujudkan "kebahagiaan nasional bruto" yaitu model pembangunan untuk mengukur kesejahteraan mental serta kesejahteraan materi warganya.
Negara itu baru mengizinkan siaran televisi pada 1999, dan masih membatasi pariwisata massal guna melestarikan budaya Buddha.
Hasil putaran pertama pemilihan umum akan menentukan dua dari empat partai yang akan ikut dalam tahap kedua pemungutan suara pada Juli untuk mengisi 47 kursi Majelis Nasional.
Menjelang pemilu, analis memperkirakan, partai kanan-tengah Druk Phuensum Tshogpa (DPT), yang berkuasa selama lima tahun ini, akan mendominasi pemungutan suara Jumat.
Jumat sore, kantor berita Perancis mengutip pejabat-pejabat yang mengatakan DPT mendapat 45 persen suara, yang berlangsung dalam kondisi hujan. Menurut pihak berwenang, jumlah pemilih yang memberikan suara 55 persen dari hampir 382 ribu pemilih terdaftar di negara itu. Penghitungan akhir diperkirakan Sabtu.
Bhutan, negara berpenduduk mayoritas Buddha, terjepit antara India utara dan China, adalah satu-satunya negara di dunia yang secara resmi melakukan kebijakan mewujudkan "kebahagiaan nasional bruto" yaitu model pembangunan untuk mengukur kesejahteraan mental serta kesejahteraan materi warganya.
Negara itu baru mengizinkan siaran televisi pada 1999, dan masih membatasi pariwisata massal guna melestarikan budaya Buddha.