Rentetan tembakan senjata otomatis terdengar sepanjang malam itu, sewaktu tembak menembak terjadi di garis depan yang memisahkan distrik Muslim Suni di Bab al-Tebbaneh dari distrik Alawit di Jebal Mohsen.
Itu merupakan bentrokan hari keempat antara kedua komunitas yang saling bermusuhan itu.
Para saksi mengatakan bentrokan meruncing Jumat pagi ketika toko-toko buka di sebagian besar wilayah Tripoli, Lebanon. Sejumlah toko dibakar malam sebelumnya, dalam tindakan yang nampaknya merupakan balas dendam. Sheikh Khaled al-Baradei dari komunitas Sunni tewas dalam bentrokan yang baru saja terjadi itu, memperburuk ketegangan.
Seorang warga Muslim Suni mengatakan kepada wartawan bahwa komunitas Alawitlah yang melanggar gencatan senjata terakhir antara kedua komunitas yang bermusuhan itu.
Ia mengeluh bahwa kedua pihak menyetujui gencatan senjata hari Kamis. Tetapi pihak Alawit tidak menghormati perjanjian itu.
Selagi kedua pihak saling tuding, Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengatakan dalam konferensi pers bahwa para pemimpin politik telah berupaya mengatasi konflik sektarian.
Ia mengatakan bahwa perundingan terus berlangsung sejak hari pertama bentrokan dan pertemuan hari Kamis jelas gagal menghormati gencatan senjata itu yang mengakibatkan bentrokan kemarin malam. Ia menekankan bahwa semua kekuatan politik di Lebanon mendukung Tentara Lebanon.
Hilal Khashan, yang mengajar ilmu politik pada Universitas Amerika di Beirut, mengatakan, bentrokan itu mungkin berkaitan dengan upaya untuk membuka bandara militer di Lebanon utara bagi kepentingan umum.
Bandara militer Kleyat yang lama terletak 10 kilometer di perbatasan Selatan Suriah.
Para pendukung pemerintah Suriah berulang kali menutup jalan dari bandara internasional Beirut ke Damaskus. Mereka juga menculik sejumlah warga Suriah untuk membebaskan warga Muslim Syiah Lebanon yang ditawan Laskar Pembebasan Suriah.
Warga Alawit yang tinggal di distrik Jebal Mohsen di Tripoli mendukung rejim Presiden Bashar al-Assad. Mereka juga merupakan sekutu faksi politik Hezbollah yang militan dalam koalisi pro-Suriah yang luas yang sekarang memerintah Lebanon.
Para analis memperkirakan kekuatan komunitas Alawit di Tripoli sekitar 40.000 sampai 50.000 orang di kota yang berpenduduk 200.000.
Itu merupakan bentrokan hari keempat antara kedua komunitas yang saling bermusuhan itu.
Para saksi mengatakan bentrokan meruncing Jumat pagi ketika toko-toko buka di sebagian besar wilayah Tripoli, Lebanon. Sejumlah toko dibakar malam sebelumnya, dalam tindakan yang nampaknya merupakan balas dendam. Sheikh Khaled al-Baradei dari komunitas Sunni tewas dalam bentrokan yang baru saja terjadi itu, memperburuk ketegangan.
Seorang warga Muslim Suni mengatakan kepada wartawan bahwa komunitas Alawitlah yang melanggar gencatan senjata terakhir antara kedua komunitas yang bermusuhan itu.
Ia mengeluh bahwa kedua pihak menyetujui gencatan senjata hari Kamis. Tetapi pihak Alawit tidak menghormati perjanjian itu.
Selagi kedua pihak saling tuding, Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengatakan dalam konferensi pers bahwa para pemimpin politik telah berupaya mengatasi konflik sektarian.
Ia mengatakan bahwa perundingan terus berlangsung sejak hari pertama bentrokan dan pertemuan hari Kamis jelas gagal menghormati gencatan senjata itu yang mengakibatkan bentrokan kemarin malam. Ia menekankan bahwa semua kekuatan politik di Lebanon mendukung Tentara Lebanon.
Hilal Khashan, yang mengajar ilmu politik pada Universitas Amerika di Beirut, mengatakan, bentrokan itu mungkin berkaitan dengan upaya untuk membuka bandara militer di Lebanon utara bagi kepentingan umum.
Bandara militer Kleyat yang lama terletak 10 kilometer di perbatasan Selatan Suriah.
Para pendukung pemerintah Suriah berulang kali menutup jalan dari bandara internasional Beirut ke Damaskus. Mereka juga menculik sejumlah warga Suriah untuk membebaskan warga Muslim Syiah Lebanon yang ditawan Laskar Pembebasan Suriah.
Warga Alawit yang tinggal di distrik Jebal Mohsen di Tripoli mendukung rejim Presiden Bashar al-Assad. Mereka juga merupakan sekutu faksi politik Hezbollah yang militan dalam koalisi pro-Suriah yang luas yang sekarang memerintah Lebanon.
Para analis memperkirakan kekuatan komunitas Alawit di Tripoli sekitar 40.000 sampai 50.000 orang di kota yang berpenduduk 200.000.
